Referensi

Jasa Web Design

Sunday, November 1, 2015

Mengikuti pengumuman pemerintah yang berencana untuk mencabut subsidi listrik bagi pelanggan rumah tangga 450-900 VA, pengamat dari Universitas Indonesia (UI) menyampaikan penilaian bahwa kebijakan ini berpotensi menimbulkan efek domino. Setidaknya naiknya inflasi dan angka kemiskinan akan menjadi dampak kebijakan tersebut.

Menurut Riyanto, Pengamat Ekonomi dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) dalam acara diskusi Energi Kita di Jakarta, Minggu (1/11/2015), dalam perhitungan mereka ada sekitar 3 hingga 5 juta keluarga yang akan jatuh dalam kelompok rentan miskin.

Perkiraan ini didapatkan berdasarkan perhitungan-perhitungan dimana saat ini ada 48 juta rumah tangga pelanggan listrik 450 dan 900 VA, kemudian menurut data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) ada sebanyak 24,7 juta rumah tangga yang masuk dalam kelompok masyarakat miskin dan hampir miskin. Artinya nanti sekitar 23 juta rumah tangga yang akan kehilangan subsidi dan harus membayar harga listrik 250% lebuh besar dari sebelumnya.  Dari sinilah kemudian diperkirakan ada sekitar 3 hingga 5 juta rumah tangga yang akan masuk dalam kategori rentan miskin.

Dampak lain yang diperkirakan akan muncul dari pencabutan subsidi listrik ini adalah dapat menyebabkan kenaikan inflasi sebesar 1,74 persen. Artinya pada 2016 mendatang inflasi bisa mencapai 5,74 persen jika dijumlahkan dengan target inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 4 persen.

Kemudian ada juga dampak tak langsung akibat kenaikan tarif listrik yang merupakan komponen produksi, yaitu berupa kenaikan harga barang yang kemudian akan membuat inflasi semakin melejit.
Dampak berikutnyas adalah dampak sosial berupa timbulnya kecemburuan sosial karena ada masyarakat yang mendapat subsidi dan ada yang tidak.

Pihak PLN sendiri menurut pengamat ini akan terkena dampak dari kenaikan harga listrik tersebut dimana diprediksikan kantor-kantor PLN bisa menjadi sasaran protes masyarakat.

Mengenai pertumbuhan ekonomi, menurut Riyanto tidak mengalami dampat yang terlalu besar, hanya akan mengalami penurunan sebesar 0,59 persen. Untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi, Riyanto mengusulkan  agar pemerintah melakukan pencabutan subsidi listri dengan cara yang lembut, misalnya dengan melakukannya secara bertahap.


0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com