Monday, November 2, 2015
Kecelakaan maut yang menimpa pesawat Airbus 321 milik maskapai penerbangan Kogalymavia asal Rusia, Sabtu (31/10/2015) yang lalu disebutkan mengalami patah saat berada diudara lalu kemudian jatuh di wilayah Mesir. Keterangan ini disampaikan oleh seorang pejabat senior di Komite Penerbangan Interstate Rusia (MAK).
Dikutip dari AFP, Minggu (1/11/2015) berdasarkan berita yang dilansir oleh kantor berita RIA-Novosti di Kairo, Kepala MAK, Viktor Sorochenko menjelaskan bahwa disintegrasi pesawat itu terjadi diudara dan mengakibatkan fragmen patahan menyebar di area yang luas. Namun ia juga menyatakan bahwa saat ini masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan mengenai penyebab dari kecelakaan naas yang menewaskan sebanyak 217 penumpang dan 7 awak pesawat itu.
MAK adalah badan yang melakukan investigasi terhadap kecelakaan pesawat Rusia tersebut dan Sorochenko ditunjuk oleh pemerintah Rusia untuk memimpin sejumlah ahli kecelakaan udara melakukan penyelidikan ke Mesir. Penyelidikan ini diawali dengan mencari tahu apa alasan kenapa pesawat tersebut mengurangi ketinggian.
Sekitar 16 kilometer persegi luas area di lokasi jatuhnya pesawat yang merupakan kawasan terpencil di Semenanjung Sinai sudah disusuri sebagai bagian dari investigasi. Kotak hitam pesawat sudah ditemukan dan sedang dalam proses analisis.
Pesawat Airbus 321 dengan nomor registrasi KGL-9268 itu terbang menuju St Petersburg, Rusia, dari resort wisata Sharm El-Sheik, Sabtu (31/10/2015).
Labels: Bencana dan Kecelakaan
0 comments:
Post a Comment