Referensi

Jasa Web Design

Thursday, September 4, 2014

Pabrik Sagu Modern dan Terbesar yang sedang di bangun di Papua
Pabrik Sagu yang sedang di bangun di Papua
Sebuah pabrik sagu yang dibangun dengan struktur bangunan modern dan akan menjadi terbesar di Indonesia sedang di bangun di Papua. Lokasinya sendiri berada di Desa Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat.

Pembangunan, pabrik sagu ini sendiri dilakukan karena di wilayah Papua Barat diketahui memiliki hutan sagu terluas di dunia. Perlu diketahui bahwa pabrik sagu yang dibuat oleh salah satu BUMN ini bukanlah yang pertama di Papua. Sebab sebelumnya sudah ada pihak swasta yang ingin membangun pabrik di tanah Papua Barat namun di tolak oleh warga setempat.

"Pabrik milik swasta itu sampai sekarang nggak bisa beroperasi karena ditolak penduduk setempat. Mereka sudah investasi banyak. Itu sudah mulai dibangun tujuh tahun silam tapi masalahnya tidak selesai-selesai," kata General Manager Perhutani Papua Ronald Guido Suitela di Kais, Sorong Selatan, Kamis (4/9/2014).

Namun dilain pihak BUMN milik pemerintah ini (Perhutani) malah diijinkan oleh masyarakat untuk mendirikan pabrik di Desa Kais. Bahkan pembangunannya sendiri mendapatkan dukungan dari penduduk lokal. Sama sekali tidak ada penghadangan dari penduduk lokal atas pembangunan pabrik sagu milik pemerintah tersebut.

Apa yang menjadi rahasia Perhutani menarik hati masyarakat yang tadinya menolak malahan menjadi mendukung? Rupanya Ronald bercerita bahwa Perhutani melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan masyarakat lokal. Perhutani menyebut hal ini sebagai Pembangunan Sosial. Pembangunan sosial penting sebelum pembangunan fisik 'pabrik' diddirikan.

"Kita bangun bangunan sosial dulu, bukan bangunan fisik," sebut Ronald.

Fondasi sosial yang pertama kali dibangun oleh Perhutani diawali dengan melakukan dialog-dialog bersama warga lokal. Pendekatan ini sendiri mirip seperti pendekatan agama. Ronald mengakui bahwa diawal-awal masyarakat menolak karena trauma dengan kejadian penebangan besar-besaran atau Illegal Logging yang pernah terjadi di tanah Papua Barat.

Setelah itu, Perhutani juga membentuk sebuah lembaga yaitu LMDH. LMDH merupakan singkatan dari (Lembaga Masyakat Desa Hutan) beberapa anggotanya ialah warga lokal. NIat perhutani membangun lembaga ini ialah sebagai mediator antara perusahaan dengan warga.

Perhutani juga melakukan ajakan kepada warga lokal untuk ikut membantu / menjadi bagian dari pabrik sagu milik Perhutani ini. Ronald menjelaskan bahwa warga Kais dan sekitarnya diperbolehkan untuk memasok batang sagu ke pabrik. Sehingga pada akhirnya warga lokal akan terbantu secara ekonomi sebab Perhutani akan membeli batang sagu yang ditebang oleh warga. Total konsesi lahan sagu yang diterima Perhutani seluas 17.000 hektar.

Sermentara itu, atas terbangunnya pabrik sagu milik Perhutani ini, Pabrik ditargetkan untuk bisa memproduksi tepung sagu 100 ton per hari.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com