Referensi

Jasa Web Design

Thursday, August 28, 2014

Dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama presiden terpilih Joko Widodo yang dilakukan di Bali, terucap bahwa Joko Widodo sempat meminta presiden SBY untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi agar stok BBM di SPBU dapat normal kembali.


Pertemuan Jokowi dan SBY Di Bali Bahas Kenegaraan untuk transisi kepemimpinan.
Seperti yang diketahui bahwa sekarang ini terjadi pembatasan kuota BBM bersubsidi agar tidak habis sebelum akhir tahun 2014. Pembatasan kuota BBM bersubsidi ini pertama kali dilakukan dengan cara menghilangkan produk Premium di SPBU sepanjang rest Area tol kemudian dilanjutkan dengan pengurangan pengiriman BBM bersubsidi di seluruh SPBU di Indonesia. 

Karena banyak SPBU yang menerima kuota BBM bersubsidi dari yang seharusnya, menyebabkan terjadinya antrean kendaraan di sejumlah SPBU karena takut kehabisan BBM bersubsidi. Dalam upaya untuk mengatasi penuhnya antrean kendaraan disejumlah SPBU karena menginginkan BBM bersubsidi, Joko Widodo akhirnya meminta kepada presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebelum masa jabatan beliau berakhir.

"Terus terang, tadi malam secara khusus saya minta kepada pak SBY menekan defisit APBN dengan menaikkan harga BBM," ujar Jokowi di Balaikota, Kamis (28/8/2014) pagi. 

Menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh presiden terpilih di Bali, Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menolak permintaan yang diutarakan oleh Jokowi yang akan menggantikan dirinya setelah masa jabatan beliau sebagai presiden habis.

"Jawabannya, ya beliau menyampaikan bahwa saat ini kondisinya dianggap masih kurang tepat untuk menaikan BBM," ujar Jokowi.

Merespon jawaban dari Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi mengungkapkan bahwa langkah yang dipilih SBY sangat disayangkan. Sebab menurutnya, APBN sebaiknya tidak terlalu terbebani dengan subsidi BBM dan utang luar negeri. 

Namun dirinya tidak merasa kecewa, sebab Jokowi akan tetap terus berencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) saat dirinya sudah menjabat sebagai presiden setelah pelantikan pada 20 Oktober 2014 mendatang. 

Walau dirinya memastikan akan tetap melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak untuk mengurangi beban APBN dan mengalihkannya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi Jokowi masih belum bisa memutuskan kapan pemberlakukan harga BBM yang telah dinaikkan dapat dilaksanakan di masa pemerintahan dirinya. 

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com