Referensi

Jasa Web Design

Thursday, July 3, 2014

Ada-ada saja alasan dari kepala sekolah Menengah Atas (SMPN) 2 Nita, setelah perlakuan tidak menyenangkannya terhadap 22 siswi. Kepsek ini dari hasil laporan korban diduga sengaja meraba alat vital siswinya sendiri dan berdalih hanya ingin mengetes keperawanan. Padahal tes keperawanan harus dilakukan oleh dokter wanita bukan orang yang tidak punya gelar dokter dan berjenis kelamin pria.

Ajun komisaris Besar Budi Hermawan selaku Kepala Polres Sikka mengungkapkan saat ini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah SMPN 2 Nita bernama Krisoforus Mboko yang dilaporkan oleh keluarga korban pernah melakukan tes keperawanan.

Tes keperawanan secara umum dilakukan di ruangan khusus yang disediakan didalam lingkungan sekolah, tetapi hal yang berbeda dengan Kristoforus lakukan, ia melakukan tes keperawanan terhadap 22 siswinya di dalam rumah dinas. Saat mereka sudah berada di rumah dinas, Kristoforus memanggil satu per satu siswi masuk ke dalam kamar untuk memeriksa keperawanan.

“Pemeriksaan keperawanan ala Kristorus itu dilakukan selama lima hari yakni tanggal 17 Juni, 18 Juni, 23 Juni, 24 Juni dan 25 Juni 2014,” kata Hermawan.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu, kini Kristoforus mendekam di sel Mapolres Sikka.

Sebelumnya diberitakan bahwa Kepala Sekolah SMPN 2 Nita dilaporkan pihak berwajib karena telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak didiknya. Ketika itu jumlah korbannya masih 18 siswi dan mengaku bahwa alat vital dan bokong mereka diraba-raba oleh sang kepsek.

Ketika melapor ke petugas kepolisian, belasan siswi didampingi oleh orangtua mereka masing-masing. Mereka memberikan keterangan secara beramai-ramai di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Sikka.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com