Referensi

Jasa Web Design

Wednesday, October 9, 2013

 Pecahkan Rekor! `Perjamuan Terakhir` Versi China Laku Rp 268 M

Liputan6.com, Hong Kong : Sebuah lukisan minyak karya seniman China, Zeng Fanzhi terjual dengan harga fantastis, US$ 23,3 juta atau Rp 268 miliar dalam sebuah lelang di Hong Kong. Rekor harga untuk seni kontemporer Asia.

Lukisan selebar 4 meter itu jatuh pada seorang kolektor pribadi, yang tak mau disebut identitasnya, setelah adegan lelang lewat telepon yang menegangkan selama 15 menit yang diselenggarakan raksasa lelang Sotheby's Sabtu malam. Harga penawaran dibuka pada US$ 9 juta atau Rp 103 miliar.

Karya yang dihasilkan pada 2001 itu adalah kreasi baru dari "The Last Supper" -- "Perjamuan Terakhir" karya maestro Leonardo Da Vinci -- yang menggambarkan perjamuan terakhir Yesus dengan 12 muridnya, di mana Kristus mengungkap pengkhianatan oleh salah satu muridnya: Yudas.

Dalam karya Zeng, figur-figur relijius diganti para pengikut komunis muda, yang memakai dasi merah. Figur 'Yudas' digantikan seorang pemuda mengenakan dasi kuning ala Barat -- simbolisasi langkah China ke arah kapitalisme.

"Lukisan itu menggambarkan periode transformatif dalam masyarakat China," kata Evelyn Lin, kepala seni kontemporer Asia Sotheby's, seperti dimuat CNN, 6 Oktober 2013.

Dia menambahkan penjualkan tersebut menunjukkan pasar untuk karya seni di China, yang melambat secara signifikan pada 2012, saat ini menjadi 'sangat sehat'.

Rekor harga sebelumnya dihasilkan karya seniman Jepang Takashi Murakami yang laku US$ 15 juta di New York pada 2008.

Lukisan tersebut dijual oleh kolektor Swiss Guy dan Myriam Ullens de Schooten. Mereka membeli karya dari galeri di Beijing pada tahun 2002.

Teori Konspirasi 'Perjamuan Terakhir'

Kembali ke 'Perjamuan Terakhir', kisah dalam Alkitab itu telah menjadi subyek dari banyak lukisan, di antaranya yang paling terkenal oleh Leonardo da Vinci.

Tak hanya sampai di situ, lukisan yang ditoreh pada dinding biara Santa Maria di Milan tahun 1495 sampai tahun 1497 juga menjadi subyek berbagai teori konspirasi. Salah satunya, tentang akhir dunia.

Interpretasi dari lukisan itu menyebut, pada 21 Maret 4006, planet manusia akan dilanda banjir bah. Bencana mahadahsyat itu akan berujung pada kiamat pada 1 November 4006.

Prediksi Da Vinci ditemukan oleh peneliti Vatikan, Sabrina Sforza Galitzia yang bekerja di bagian arsip Vatikan. Galitzia menduga, sang jenius asal Italia itu menyisipkan prediksinya dalam bentuk kode.

Galitzia yang pernah meneliti manuskrip Da Vinci di Universitas California mengatakan, bentuk setengah lingkaran di atas lukisan Yesus dan para muridnya saat perjamuan terakhir sebelum peristiwa penyaliban, mengandung kode-kode tersembunyi.

"Di sana ada 'Da Vinci code', kode Da Vinci -- bukan hanya kode yang dipecahkan Dan Brown," kata Galitzia seperti dimuat laman New Kerala.

Kode Da Vinci tentang kiamat memakai simbol zodiak dan menggunakan 24 huruf latin -- pengganti simbol 24 jam dalam waktu satu hari.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com