Referensi

Jasa Web Design

Friday, June 20, 2008

JAKARTA, KAMIS - Terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Pollycarpus Budihari Priyanto pernah menyatakan bahwa ia tak mengenal Muchdi Purwoprandjono, mantan Deputi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) bidang Penggalangan. Akan tetapi, menurut Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), catatan pertemuan dan intensitas telepon keduanya menunjukkan telah terjalin hubungan yang demikian dekatnya antara Polly dan Muchdi.

"Sejauh yang kita terima info dari polisi, Muchdi dianggap menyuruh Polly. Pertemuan antara keduanya, hubungan telepon sebanyak 41 kali menunjukkan adanya komunikasi yang sangat kuat di antara mereka," ujar Kepala Biro Sosial Politik Kontras, Edwin Partogi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/6) malam.

Hubungan komunikasi tersebut, kata Edwin, berlangsung sebelum hingga pascameninggalnya Munir. "Hubungan telepon 41 kali itu kan menunjukkan ada hubungan personal yang sangat dekat. Kalau saya memakai analisa orang berpacaran, ini menunjukkan adanya tingkat kebutuhan kedua pihak untuk merencanakan, melaksanakan dan mengakhiri rencana mereka," kata Edwin.

Setelah Muchdi tertangkap, Kontras akan terus mendorong pihak kepolisian untuk melanjutkannya ke Kejaksaan dan segera membawa Muchdi ke pengadilan. Dari keterangan yang diberikan Muchdi, diharapkan bisa membongkar konspirasi atas meninggalknya Munir. Yakinkah Kontras, Muchdi akan mau buka mulut tentang operasi besar tersebut? "Ya memang harus kerja keras, tapi kan tidak sebatas pengakuan Muchdi. Polisi juga sudah punya bukti lainnya," kata dia.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com