Friday, December 28, 2007
Malang:Perum Jasa Tirta 1 Malang menilai turunnya mutu lingkungan di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo sebagai penyebab banjir di Madiun, Ngawi, Magetan, dan Sragen, dan Solo.
Penurunan mutu lingkungan tersebut berupa hutan gundul dan berkurangnya lahan terbuka hijau. "Lingkungan DAS sudah rusak," kata Kepala Bagian Humas dan Hukum Perum Jasa Tirta I Wahyu Dutonoto kepada Tempo, Jumat (28/12).
Menurut Wahyu, hutan gundul dan berkurangnya lahan terbuka hijau menyebabkan air hujan langsung masuk ke sungai. Kondisi ini membuat sungai tak bisa menampung air hujan sehingga air meluap ke daratan dan terjadilah banjir. "Air langsung masuk ke anak sungai yang kemudian berkumpul di Sungai Bengawan Solo," ujarnya.
Berdasarkan data di Perum Jasa Tirta 1, DAS Bengawan Solo membentang dari arah barat daya di pantai selatan Provinsi Jawa Tengah ke arah timur laut di pantai utara Jawa Timur. Sungai ini melewati sembilan kabupaten/kota di Jawa Tengah dan 11 kabupaten/kota di Jawa Timur. Jumlah penduduk yang berada di sekitar Bengawan Solo sebanyak 15 juta jiwa (1995).
Sungai terbesar dalam DAS Bengawan Solo adalah Sungai Bengawan Solo dengan panjang sekitar 600 kilometer. Sungai ini mempunyai luas daerah pengaliran sebesar 16.000 km2. Air sungai dikelola untuk pembangkit listrik tenaga air, pertanian, industri, air minum, dan perikanan. Air sungai DAS Bengawan Solo ditampung di sejumlah bendungan, seperti Bendungan Serbaguna Wonogiri, Nawangan, Parang Joho, Songputri, Nekuk, Gondang dan Pondok.
Untuk mengendalikan banjir, Jasa Tirta telah memperbaiki aliran anak sungai dan sungai Bengawan Solo bagian hulu serta Kali Madiun.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Lingkungan Hidup, News
0 comments:
Post a Comment