Tuesday, November 6, 2007
[JAKARTA] Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta menunda pembangunan busway koridor XI, XII dan XIII, pada 2008, karena proyek tersebut terbukti memperparah kemacetan.
"Tahun depan, Pemprov DKI harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas operasional busway dan upaya meminimalisasi kemacetan akibat pembangunan koridor busway," kata pakar transportasi dari Universitas Indonesia, Darmaningtyas di Jakarta, Senin (5/11) pagi, menanggapi kemacetan lalu-lintas Ibukota yang semakin parah akibat pembangunan busway koridor VIII, IX, dan X.
Dikatakan, sudah saatnya Pemprov mengubah cara pembangunan dan penanganan kemacetan akibat proyek busway. Selama ini, Pemprov terkesan mengejar target menambah koridor baru setiap tahun tanpa memiliki konsep yang jelas untuk mengatasi kemacetan dan bagaimana mengoptimalkan operasional busway.
Bahkan, Pemprov juga mengabaikan terpenuhinya amdal sebelum konstruksi busway dilakukan.
"Saya anjurkan, tahun depan Pemprov menunda konstruksi penambahan busway. Lakukan evaluasi menyeluruh baik untuk pembangunan fisik maupun opera- sional busway, cari solusi meminimalisasi kemacetan dan lakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar proyek, baru pembangunan koridor busway dilanjutkan," katanya.
Menurut Darmaningtyas, dengan 10 koridor busway yang akan beroperasi tahun depan, Pemprov dapat mengevaluasi menyeluruh untuk mengukur efektivitas pengoperasian busway dan memperbaiki kekurangan yang ada selama ini.
Ke depan, lanjutnya, Pemprov harus melakukan pelebaran ruas jalan, sebelum pembangunan busway, khususnya di lokasi yang jalannya sempit (hanya terdiri dari dua ruas jalan).
Dinas Pekerjaan Umum harus menata trotoar lebih dahulu dan melebarkan bagian kanan-kiri ruas jalan, sebelum konstruksi busway dilakukan. Begitu juga Dinas Pertamanan, seharusnya menata taman yang akan hilang akibat pembangunan busway.
"Selama ini, pelebaran jalan atau taman dilakukan saat konstruksi busway sedang berjalan atau sudah selesai. Ini harus dibalik. Lebarkan ruas jalan dan tata taman yang lahannya akan diambil terlebih dahulu, baru lakukan konstruksi busway," ujar Darmaningtyas.
Tempatkan Petugas
Mengenai penanganan kemacetan akibat pembangunan busway koridor VIII, IX dan X, Darmaningtyas mengatakan, Pemprov harus menempatkan petugas utuk membantu aparat kepolisian menata lalu-lintas saat jam-jam sibuk. Hal itu, terutama dilakukan pada ruas jalan menyempit atau titik rawan macet.
Hal senada dikatakan, Lany (29), warga Asem Baris, Jakarta Selatan. Menurutnya, kemacetan di sepanjang Jalan MT Haryono akibat pembangunan busway koridor IX (Cililitan-Pluit) makin parah akibat tidak adanya petugas yang mengatur lalu-lintas saat jam sibuk.
"Kami tunggu janji Gubernur DKI untuk menempatkan petugas di titik rawan macet selama pembangunan busway," katanya.
Seperti diketahui, dalam program 100 hari, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, untuk mengatasi kemacetan akibat konstruksi busway, pihaknya antara lain akan menempatkan petugas Dishub dan Tramtib di daerah rawan macet, memberikan informasi kepada publik me- ngenai jalan alternatif atau busway yang akan digunakan. Namun janji ini belum terlihat realisasinya di lapangan.
Memperparah Kemacetan
Sementara itu, pembangunan busway koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni) yang melewati Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, membuat kemacetan parah di sejumlah ruas jalan seperti TB Simatupang dan Ciputat Raya, Senin (5/11).
Berdasarkan pantauan, kemacetan di Jalan TB Simatupang hingga Ciputat Raya membuat lalu lintas lumpuh total. Mulai perempatan Lebak Bulus hingga Mal Pondok Indah antrean kendaraan mencapai 1 km lebih.
Memasuki Jalan Metro Pondok Indah, antrean tersebut semakin parah. Pembangunan busway di jalan ini membuat laju kendaraan terhenti dan terpaksa berjalan satu lajur, sebab bahu jalan menyempit.
Proses pengecoran busway mulai terlihat di beberapa titik seperti di perempatan lampu merah Lebak Bulus, dan 500 meter menuju mal Pondok Indah. Beberapa pohon palem sudah dipindahkan ke tepi jalan. Satu alat berat juga telah dioperasikan untuk melebarkan Jalan Metro Pondok Indah.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Teddy L Sutisna kepada SP mengharapkan pengertian masyarakat dan pengguna jalan soal kemacetan. "Dipastikan proyek ini rampung pada 15 Desember mendatang," katanya.
Sementara itu, para pengguna jalan mengeluh soal kema- cetan ini. Diana, salah satu pengguna jalan mengatakan, kema-cetan hari ini membuat dirinya stres. Pasalnya, jalan mana pun yang dia lalui macet total.
Dia mengatakan, pembangunan busway membuat kemacetan yang luar biasa. "Apa boleh buat, saya harus melewati jalur ini, dan berharap pembangunan busway cepat selesai," ujarnya.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: News, Sosial Politik
0 comments:
Post a Comment