Sunday, November 18, 2007
Pakai Joki Saat Tes Kesehatan, Hamil 7 Bulan Calhaj Lolos Berangkat Haji
Posted by |toekang.blog| at 10:44 PMMadinah - Harti binti Darmo (37 tahun), calhaj asal Muara Angke, Jakarta Utara, diketahui hamil tujuh bulan ketika sampai di Madinah. Sesuai aturan perempuan hamil tidak diizinkan berangkat haji. Rupanya dia menyuruh adiknya yang berwajah mirip untuk mengikuti tes kesehatan dan pemberian imunisasi.
Harti berangkat haji bersama suaminya, Sobirin (42 tahun), masuk dalam Kloter 1 Jakarta. Di Madinah dia menginap di Sektor 3, di Hotel Dalah Madinah. Kehamilan Harti diketahui oleh dokter PPIH bertugas di Sektor 3 ketika dia jatuh sakit sesampai di penginapan, Sabtu petang.
"Dia terjatuh ketika hendak naik tangga. Ketika kami periksa ternyata dia hamil sudah tujuh bulan. Akhirnya dia kami bawa ke kantor sektor untuk dirawat. Setelah kami periksa dia juga berada dalam kondisi gagal jantung tingkat dua," ujar dr Shelly, dokter PPIH di Sektor 3 Madinah, Minggu (18/11/2007) pukul 15.00 WAS.
Aturan Pemerintah Indonesia seorang calhaj perempuan harus membuat pernyataan tidak sedang dalam kondisi hamil ketika menjalani pemeriksaan kesehatan. Calhaj juga harus mendapatkan imunisasi meningitis, padahal perempuan hamil dilarang menerima vaksinasi itu karena beresiko menimbulkan cacat otak pada janin.
Rupanya Harti punya cara sendiri untuk lolos. Dia menyuruh salah seorang adiknya yang berwajah sangat mirip untuk menjalani tes kesehatan dan imunisasi. Hal tersebut diakui sendiri oleh Harti kepada wartawan yang mendatanginya di ruang perawatan Sektor 3 Madinah di Darul Mukhtar, Madinah.
"Tahun 2005 daftar tapi masih disuruh nunggu, sebtulnya tahun 2006 dapat kursi tapi harus ditunda karena saya keguguran menjelang keberangkatan. Tahun ini mau berangkat saya hamil. Padahal saudara-saudara mendorong agar segera berangkat, karena menunda-nunda haji itu tidak baik," paparnya didampingi sang suami.
Akhirnya atas saran kakaknya, Harti minta adik kandungnya yang bernama Haryati untuk menggantikannya mengikuti dua kali tes kesehatan dan pemberian imunisasi wajib bagi calhaj. "Wajah adik saya sangat mirip dengan saya. Umurnya juga hanya beda setahun dengan saya," ujarnya.
"Kakak istri saya pernah menolong orang hamil yang akan berhaji, caranya ya seperti itu. Untuk tes mengikuti kesehatan imunisasi dicarikan orang yang wajahnya mirip. Orang yang ditolong kakak itu beberapa hari setelah pulang haji langsung melahirkan," tambah Sobirin melengkapi cerita istrinya.
Koordinator Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Madinah, dr Agus Widyatmoko, mengatakan semula ada kemungkinan Harti dipulangkan ke tanah air dengan pertimbangan resiko terlalu besar bagi janin yang dikandungnya jika meneruskan peribadatan yang berat.
"Namun akhirnya, Harti tetap diperbolehkan menjalankan ibadah haji dengan catatan harus selalu dalam pemantauan tim kesehatan. Saat berpindah ke Makkah dia akan dibawa dengan ambulans dan saat wukuf diberlakukan safari wukuf layaknya jamaah haji yang sedang sakit berat," ujar Agus.
Pertimbangan untuk tidak mengembalikan Harti ke tanah air saat ini karena petugas haji tidak bisa menolak jamaah yang telanjur tiba di tanah suci. Apapun kondisi jamaah sesudah tiba di Arab harus dibantu untuk menyelesaikan peribadatannya.
"Yang perlu disayangkan adalah sewaktu di tanah air dia tidak jujur tentang kondisi kesehatannya, sehingga justru merepotkan diri sendiri dan juga petugas. Hal seperti ini harus diperhatikan petugas sejak awal penerimaan calon jamaah haji termasuk dalam melakukan berbagai pemeriksaan," tegasnya.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Agama, News, Religion (Agama)
0 comments:
Post a Comment