Friday, November 9, 2007
JAKARTA - Kontroversi impor tabung gas yang akan dilakukan oleh Pertamina guna memenuhi target percepatan konversi energi dari minyak tanah ke gas dijawab oleh Wapres Jusuf Kalla.
"Kenapa program konversi dipercepat? Karena setiap pembelian jerigen minyak tanah, pemerintah mensubsidi Rp100 ribu," kata Kalla, dalam sambutannya pada acara penutupan Forum Kebangsaan Gubernur dan Ketua DPRD Provinsi se-Indonesia di Gedung Lemhanas, Jakarta, Jumat (9/11/2007).
Wapres mencontohkan, kalau kebutuhan minyak tanah dalam negeri 10 juta kilo liter, maka akan menghabiskan dana sekira Rp10 triliun. "Harga subsidi minyak tanah adalah subsidi terbesar," imbuhnya.
Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk mengimpor 4,2 juta tabung gas kapasitas tiga kilogram untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga akhir 2007. Sebelumnya, petugas Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok menemukan ribuan tabung gas dari China dan Hong Kong, di tengah perbedaan pendapat antara Departemen Perindustrian dan Pertamina
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Bisnis dan Ekonomi, News
0 comments:
Post a Comment