Wednesday, June 20, 2012
Jakarta, KompasOtomotif - Toyota Indonesia mengaku siap mendukung kebijakan pemerintah Indonesia untuk memproduksi mobil hibrida di Indonesia. Tapi, keputusan ini baru bisa dijalankan jika volume penjualan sudah memenuhi skala produksi.
"Kalau seharganya sama dengan Innova, baru ada konsumen yang mau membeli. Tapi kalau Rp 500 juta, siapa yang mau," beber Johnny.
Hal tersebut disampaikan Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT
Toyota Astra Motor (TAM) di sela peluncuran Toyota 86 di Plaza Barat,
Senayan, Jakarta Selatan, hari ini. "Volume penjualan akan
mencapai 2.000 - 3.000 unit per bulan kalau harganya kompetitif," jelas
Johnny.
Ditambahkan, Toyota menyambut baik inisiatif pemerintah menyiapkan insentif pajak untuk mobil hibrida. Johnny berharap, harga yang ditawarkan ke konsumen bisa bekisar Rp 200 jutaan. "Kalau seharganya sama dengan Innova, baru ada konsumen yang mau membeli. Tapi kalau Rp 500 juta, siapa yang mau," beber Johnny.
Yaris
Toyota mengaku terus menyiapkan produk yang tepat untuk menangkap rencana pemerintah. Sayang, Johnny masih belum mau membicarakan model yang akan dirakit di Indonesia. "Kita sudah punya Yaris, tapi butuh persiapan untuk memasarkan baterai dan motor listrik. Bisa juga nanti kita siapkan model baru," lanjut Johnny.
Dengan rencana ini, Toyota Indonesia harus menambah investasi baru. "Kami butuh tambah peralatan dan perlengkapan baru jika jadi merakitnya di sini, " tutup Johnny.
Ditambahkan, Toyota menyambut baik inisiatif pemerintah menyiapkan insentif pajak untuk mobil hibrida. Johnny berharap, harga yang ditawarkan ke konsumen bisa bekisar Rp 200 jutaan. "Kalau seharganya sama dengan Innova, baru ada konsumen yang mau membeli. Tapi kalau Rp 500 juta, siapa yang mau," beber Johnny.
Yaris
Toyota mengaku terus menyiapkan produk yang tepat untuk menangkap rencana pemerintah. Sayang, Johnny masih belum mau membicarakan model yang akan dirakit di Indonesia. "Kita sudah punya Yaris, tapi butuh persiapan untuk memasarkan baterai dan motor listrik. Bisa juga nanti kita siapkan model baru," lanjut Johnny.
Dengan rencana ini, Toyota Indonesia harus menambah investasi baru. "Kami butuh tambah peralatan dan perlengkapan baru jika jadi merakitnya di sini, " tutup Johnny.
Labels: otomotif
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment