Wednesday, March 14, 2012
Jakarta (ANTARA
News) - Fitur BlackBerry Messenger (BBM) menjadi alasan produk Research
In Motion (RIM), BlackBerry, masih bertahan di pasar perangkat genggam
telekomunikasi (gadget) di Indonesia, demikian disampaikan Anggota Dewan
Pembina Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), I Made Wiryana.
"Kalau
dulu, pemakai BB meng-instal banyak aplikasi. Sekarang, orang pakai BB
hanya untuk BBM," kata Made selepas jumpa pers Indonesia Open Source
Award (IOSA) 2012 di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa.
Made
mengatakan banyak pengembang aplikasi gadget seperti ponsel pintah
(smartphone) dan tablet di Indonesia memilih platform Android dibanding
BlackBerry.
"Artinya, penetrasi pasar BB di Indonesia hanya
menarik bagi RIM. Bagi penjual aplikasi, sudah tidak menarik lagi karena
pasarnya digeser Android," kata Made.
Pengembang aplikasi
gadget, menurut Made, harus membayar "sign" dari RIM dan repot mengurus
kunci aplikasi jika akan mengembangkan aplikasi di platform BB.
"Sedangkan di Android, tidak perlu mengurus kunci platform atau bayar apapun. Tinggal buat aplikasi lalu dipasarkan," kata Made.
Pengajar
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi di Universitas Gunadarma itu
mengatakan mahasiswa-mahasiswanya lebih memilih belajar dan
mengembangkan aplikasi di platform Android dibanding BlackBerry ataupun
Apple.
(I026)Source
Labels: gadget
0 comments:
Post a Comment