Wednesday, October 20, 2010
Berbagai upaya terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi genangan yang terjadi di ibu kota. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah mempercepat perbaikan drainase di lima wilayah kota yang menyebabkan 33 titik genangan air baik di jalan arteri maupun jalan kolektor.
Saat cuaca cerah, perbaikan dikebut. Bahkan perbaikan juga tetap dikerjakan pada Sabtu dan Minggu demi merealisasikan target penyelesaian puluhan titik genangan tersebut.
Saat ini, sedikitnya sudah sembilan drainase diperbaiki yakni di Rawamangun, Kebon Nanas, kampus Institut Bisnis Nusantara di Jalan DI Pandjaitan, Perumnas Sata Taruna, Kantor WIKA Jalan DI Pandjaitan, depan Kodam Jaya, persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan depan Balai Kartini.
Sementara yang masih dalam tahap pengerjaan yakni, depan Crown Plaza, Hotel Ibis Slipi, depan Bioskop Megaria Cikini, persimpangan Duren Tiga, persimpangan Melawai I dan underpass Pasar Minggu.
Sementara itu, pengerjaan tiga crossing drainase di Jalan MH Thamrin ditargetkan selesai dalam dua bulan ke depan. PT Jaya Konstruksi sebagai pemenang tender ditargetkan menyelesaikan proyek senilai Rp 40 miliar tersebut sebelum pertengahan Desember.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peralatan dan Perbekalan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Rifig Abdullah, Rabu (20/10/2010) mengatakan, percepatan perbaikan drainase dilakukan untuk menuntaskan target penyelesaian 33 titik genangan di tahun ini. Genangan terjadi karena banyak drainase di Jakarta tidak dapat berfungsi maksimal akibat sampah dan sedimen lumpur yang menghambat aliran air.
“Akibat sampah dan sedimen lumpur, drainase hanya berfungsi 10 persen dari asalnya. Jadi tidak bisa maksimal mengalirkan air ke kali. Bahkan, kami lakukan juga pengerukan secara manual, sedangkan sedimen disedot menggunakan mesin blower,” ujar Rifig.
Adapun yang menjadi kendala dalam perbaikan drainase, lanjut Rifig, yakni hujan yang hampir terjadi setiap hari. Alhasil, saat cuaca cerah, perbaikan drainase dikebut tanpa henti, bahkan pengerjaan perbaikan tidak diliburkan sama sekali meski itu hari Sabtu dan Minggu.
“Ini kita lakukan agar target perbaikan drainase tercapai, pengerjaannya dilakukan secara paralel antara satu titik dengan titik lainnya,” tambah Rifig.
Source
Labels: Lingkungan Hidup, News

0 comments:
Post a Comment