Thursday, August 6, 2009
WASHINGTON - Dunia kesehatan selama ini mengenal nyamuk sebagai media penetrasi parasit malaria. Namun hasil penelitian terbaru menyatakan bahwa malaria dapat juga ditularkan oleh simpanse, sama halnya dengan penularan penyakit AIDS oleh seekor simpanse.
Dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences, para ilmuwan menemukan bukti bahwa parasit malaria terdapat pada simpanse. Berdasarkan hasil analisa genetik, mereka menduga parasit manusia merupakan keturunan langsung parasit simpanse.
Data riwayat penyakit malaria menyebutkan, parasit Plasmodium falciparum yang menyebabkan penyakit malaria dapat berpindah ke manusia sejak 10.000 tahun lalu. Demikian keterangan yang dikutip dari Reuters, Rabu (5/8/2009).
"Ketika malaria berpindah ke manusia, penyakit ini akan menyebar lebih cepat dan ganas," kata Francisco Ayala dari University of California Irvine.
"Penyakit ini akan menjadi resistan terhadap obat-obatan. Saya berharap penemuan ini akan menuntun kita menemukan pembuatan vaksin malaria yang lebih ampuh," kata Ayala.
Data badan kesehatan dunia WHO menyebutkan, malaria telah merenggut nyawa sekira satu juta orang per tahunnya dan sebagian besar dari mereka yang tidak tertolong adalah anak-anak. Parasit malaria telah memakan korban 300 juta penduduk bumi setiap tahunnya.
Ayala dan timnya mengambil sampel darah sebanyak 94 ekor simpanse di Cameroon dan Ivory Coast untuk menemukan parasit versi hewan jenis kera.
"Parasit yang relatif paling dekat dengan Plasmodium falciparum merupakan parasit simpanse bernama Plasmodium reichenowi. Kami menemukan ada delapan sampel Plasmodium reiche," kata Ayala.
Melalui uji coba genetik, diketahui bahwa parasit Plasmodium falciparum berasal dari Plasmodium reichenowi.
Source
Dukung Komtes Rusli Zainal Sang Visioner
0 comments:
Post a Comment