Wednesday, July 22, 2009
JAKARTA - Tingkat hunian hotel di Jakarta terus menurun setelah terjadinya ledakan bom bunuh diri di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriot pada Jumat 17 Juli lalu.
Ketua Asosiasi Pengusaha Hotel dan Restoran (APHRI Indonesia) wilayah DKI Jakarta Krishnadi mengatakan, berdasarkan data yang diperolehnya tingkat hunian hotel pada Sabtu, Minggu, dan Senin menurun hingga 50 persen. Semestinya, pada weekend kemarin tingkat hunian hotel meningkat mengingat banyak anak sekolah dan pekerja yang libur.
"Ada indikasi ke arah situ. Namun kami masih terus menyelidiki apakah karena ledakan bom itulah yang menjadi alasan utama atau ada alasan lainnya,"
katanya melalui sambungan telepon, Selasa (22/7/2009).
Tingkat hunian hotel di Jakarta memang mengalami penurunan secara bertahap usai ledakan bom yang terjadi di kedua hotel kawasan Mega Kuningan. Sebelumnya, Krishnadi pada Minggu 19 Juli kemarin menyebutkan tingkat hunian hotel di Jakarta rata-rata mencapai 66 persen.
Sementara pada Sabtu 18 Juli kemarin, Direktur Eksekutif Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Carla Parengkuan menyebut tingkat hunian hotel di Jakarta masih 70 persen.
Krishnadi juga mengungkapkan, dugaan eksodus wisman yang pindah ke hotel lokal juga masih ada. Seperti di Hotel Grand Hyatt yang tingkat huniannya hanya 35 persen.
Agar kejadian ledakan tidak kembali terjadi, lanjut Krishnadi, pengaman di bandara harus diperketat. Bagi pengelola hotel, lanjutya, pemeriksaan secara teliti juga mesti dilakukan pada pintu masuk pertama hotel.
"Pemeriksaan oleh petugas hotel juga harus dikembalikan ke Standard Operating Procedure (SOP) resmi," tegasnya.
Dia menambahkan, sejak ledakan tersebut ada tiga perusahaan travel yang sudah membatalkan kunjungan mereka ke Jakarta. Ketiga perusahaan tersebut berasal dari Jepang, Australia, dan salah satu perusahaan di Eropa.
Oleh karena itu, pihaknya segera menyusun langkah promosi mengenai kondisi keamanan di ibukota khususnya dan Indonesia pada umumnya berikut objek pariwisata kepada pihak luar negeri. "Promosi tetap jalan terus," imbuhnya.
Source
Labels: Bisnis dan Ekonomi, News
0 comments:
Post a Comment