Saturday, June 13, 2009
Menuduh bertanggung jawab terhadap kerusakan mata kedua anak kembarnya, Juliana mengadukan RS Omni Internasional Alam Sutra, Tangerang, ke polisi. Juliana menuduh dokter RS tersebut melakukan malapraktik terhadap Jayden Christophel dan Jared Christophel.
Sementara itu, Kamis (11/6) siang kemarin, Kepala Bagian Legal Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutra, Serpong, Lalu Hadi Furqoni, yang ditemui pers di RS Omni Internasional, tidak bersedia berkomentar mengenai kasus dugaan malapraktik itu.
Berkali-kali kasus itu ditanyakan kepadanya, tetapi ia tetap tutup mulut. Hadi hanya bersedia menjawab terkait kasus Prita Mulyasari. ”Belum tahu. Belum tahu,” ujar Hadi sambil berlalu dan masuk ke mobil.
Dalam jumpa pers di Kantor Pengacara OC Kaligis di Jakarta kemarin, Juliana memaparkan, waktu lahir prematur, mata Jayden dan Jared rusak, tetapi dokter FL dituduh membiarkan hal itu. Mata Jayden silinder 2,5, sedangkan mata Jared buta karena saraf matanya lepas dari retina. Kerusakan mata sudah sampai tingkat stadium empat. Kondisi mata kedua anak kembar yang usianya kini setahun 16 hari itu baru diketahui saat dibawa ke Klinik Mata Nusantara.
Dalam laporan polisi bernomor 1715/IV/2009/SPK Unit II, dokter FL dijerat Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan luka berat dengan hukuman maksimal lima tahun penjara.
Yulius Hirawansyah, pengacara Juliana dari Kantor Pengacara OC Kaligis, menilai FL melanggar Pasal 51 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Dokter. ”Seharusnya dokter yang bersangkutan menjelaskan standar prosedur perawatan kepada pasiennya,” tuturnya.
Sebagai seorang dokter, kata Yulius, FL seharusnya sudah mengetahui kondisi bayi prematur pada umumnya yang berisiko tinggi. ”Ibu Juliana mengatakan, dokter FL pernah memberi tahu bahwa kedua anak kembarnya punya kelainan pada matanya. Saat itu Juliana meminta agar dokter membentuk tim khusus yang terdiri dari berbagai dokter spesialis dalam menangani masalah Jayden dan Jared,” paparnya.
Namun, nyatanya, dokter spesialis mata yang dijanjikan tidak ada. Alasannya, dokter sedang mengikuti sebuah seminar di luar negeri.
Source
Labels: Kesehatan, Layanan Publik, News
0 comments:
Post a Comment