Friday, September 12, 2008
PARIS — Perusahaan Perancis produsen mobil yang digunakan Putri Diana dalam kecelakaan yang menewaskannya meminta rongsokan mobil itu. Rencananya, mereka akan menjualnya dengan harga sekitar 2,17 juta dollar AS (Rp 18 miliar).
Rongsokan mobil itu selama ini disimpan di halaman kantor kepolisian London sejak Juli 2005. Kecelakaan yang menewaskan Putri Diana dan pacarnya, Dodi al Fayed, serta sopir Henri Paul terjadi di terowongan Alma di Paris, dini hari 31 Agustus 1997.
Pemilik mobil itu, Etoile Limousines, kini meminta kembali mobil ringsek tersebut. “Ini bisa menghasilkan banyak uang,” kata Manajer Etoile Jean Francois Musa belum lama ini.
Diana, Dodi, dan Paul tewas ketika mobil Mercedes-Benz S280 bernomor polisi 688 LTV 75 menabrak tiang di terowongan Alma. April lalu, pengadilan memutuskan bahwa Diana dan Dodi tewas karena aksi sembrono yang dilakukan Henri Paul karena mereka sedang dikejar-kejar paparazzi.
Koran The Mail memberitakan, Musa berencana menawarkan mobil ringsek itu kepada ayah Dodi, Mohamed Al Fayed. Namun, pemilik klub sepak bola Fulham sekaligus pemilik toserba Harrods ini menolak dengan mengatakan itu ide yang menjijikkan.
“Sangat menjijikkan memikirkan ada orang yang ingin mengambil keuntungan dari tragedi itu. Tuan Al Fayed tidak tertarik dengan penawaran itu, apa pun caranya,” kata seorang juru bicara Al Fayed. Koran itu juga melaporkan, anak-anak Putri Diana, Pangeran William dan Pangeran Harry, meminta mobil itu dibuang.
Meski demikian, Musa menyampaikan bahwa banyak orang yang berminat membeli mobil ringsek tersebut. Sebagian besar peminat, menurut dia, berasal dari AS. Musa menambahkan, perusahaannya tak pernah menerima ganti rugi apa pun dari siapa pun setelah kecelakaan tersebut.
“Ini jelas melanggar peraturan karena polisi mengambil mobil itu dari kami tanpa memberi ganti rugi apa pun,” tegasnya. “Tak seorang pun berhak membuang mobil itu kecuali kami.” Komisioner Polisi Metropolitan London Lord Steven dilaporkan sedang berunding dengan pihak berwenang Perancis untuk mengembalikan mobil Mercedes itu ke Perancis.
Source
Labels: News, Potret Kehidupan
0 comments:
Post a Comment