News, Articles & Reviews

Surabaya: Pihak Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengingatkan agar masyarakat kawasan pantai di Surabaya dan sekitarnya mewaspadai fenomena alam pasang maksimum air laut pada 3-5 Juni. Sebab, bukan tak mungkin pasang laut atau rob itu meluber ke daratan.

"Pasang maksimum yang diperkirakan berlangsung pada 3-5 Juni 2008 itu, ketinggiannya mencapai 150 sentimeter," kata ahli meteorologi dan geofisika BMG Maritim Tanjungperak, Eko Prasetyo, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/6).

Menurut Eko, pasang maksimum pada 3-4 Juni diperkirakan terjadi pukul 10.00 WIB, sedangkan 5 Juni pada pukul 11.00 WIB. Karena itu, ia mengimbau masyarakat, terutama di kawasan Surabaya Utara dan Timur, agar bisa mengantisipasi dampak-dampak yang mungkin dapat terjadi.

Selain pasang maksimum, Eko juga mengingatkan terjadinya surut minimum pada 3 Juni sekitar pukul 17.00 WIB yang bisa mencapai minus 160 sentimeter. Dan pada 4-5 Juni surut minimum bisa mencapai minus 170 diperkirakan pada pukul 18.00 WIB. Kondisi tersebut, imbuh dia, juga akan cukup menyulitkan aktivitas bongkar muat dan aktivitas pelayaran pada jam-jam tersebut, karena berpotensi kapal sulit bergerak.

Eko menjelaskan, kondisi seperti itu merupakan fenomena alam yang berlangsung secara periodik setiap bulan. Hal itu akibat fenomena gravitasi bulan dan matahari yang menjadikan sebagai gaya pembangkit utama pasang surut. Bersamaan dengan fenomena alam tersebut, juga terjadi fenomena yang menyertai, yakni gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia. Gelombang setinggi 2-3 meter yang berbahaya bagi kapal tongkang dan feri, berpeluang terjadi di Samudra Hindia (selatan Jawa), selatan Bali dan selatan Nusa Tenggara serta di Laut Arafuru.

Sedangkan tinggi gelombang 1-2 meter berpeluang terjadi di perairan barat Bengkulu, Enggano, Barat Lampung. perairan Laut Jawa, Sulawesi Selatan, Laut Seram, Laut Halmahera, perairan Utara Papua, Laut Bali, Laut Flores, Laut Aru dan perairan Merauke.

Source