News, Articles & Reviews

MANILA, MINGGU - Ada kekhawatiran, lebih dari 700 orang awak dan penumpang feri tidak selamat ketika feri itu diterpa Badai Fengshen.

Menurut laporan bbc.co.uk, sebuah kapal penyelamat yang berhasil mencapai feri itu lebih dari 24 jam setelah kapal penumpang itu kehilangan kontak melaporkan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Hanya empat orang yang dilaporkan selamat, salah satunya mengatakan kepada sebuah media lokal bahwa mereka hanya punya waktu beberapa menit untuk meninggalkan kapal.

Feri Princess of the Stars itu meninggalkan Manila Jumat (20/6) menuju Cebu. Menurut pemiliknya, Sulpicio Lines, kapal itu hilang kontak pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 12.30 waktu setempat.

Keempat orang itu diketahui bernama Jesus Gica, Oliver Amorin, Jessie Buot dan Renato Lanorio. Mereka menuturkan pengalaman mereka kepada pers. Lanorio mengaku sedang berada di dek atas ketika seorang awak kapal memerintahkan penumpang mengenakan pelampung sekitar Sabtu pukul 11.30. Ia mengatakan sekitar 30 menit kemudian kapal mulai miring, akibatnya para manula dan anak-anak terpeleset di dek yang basah.

Jesus Gica mengungkapkan kekhawatirannya bahwa masih banyak orang yang terperangkap di dek bawah. "Banyak di antara kami yang melompat ke air, tetapi akhirnya terpisah karena ombaknya besar. Banyak juga yang bisa naik sekoci, tetapi tidak ada gunanya karena ombak membuatnya terbalik," kata Gica.

Feri seberat 23.000 ton itu sebenarnya berkapasitas 1.992 penumpang. Ada kebingungan soal jumlah penumpang di atas feri itu. Dalam daftar penumpang tercatat 626 penumpang dan 121 awak. Namun ada laporan lain yang menyebut jumlahnya mencapai 820. Semakin lama upaya penyelamatan, semakin kecil peluan para penumpang selamat.

Presiden Filipina Gloria Arroyo minta penjelasan mengapa feri itu diizinkan angkat jangkar meninggalkan pelabuhan padahal sudah ada peringatan tentang badai.

"Mengapa kalian mengizinkannya berlayar dan mengapa tidak ada peringatan. Saya minta jawaban," kata Arroyo kepada para pejabat pasukan penjaga pantai dan pertahanan sipil dalam pertemuan menyusul kecelakaan itu.

Source