Thursday, May 29, 2008
Jakarta: Pemerintah memutuskan menambah impor tabung elpiji ukuran tiga kilogram sejumlah 6 juta unit. Pemerintah juga menunjuk empat BUMN untuk memproduksi 11 juta lainnya sebagai upaya mempercepat program konversi penggunaan minyak tanah ke gas. Keempat BUMN yang ditunjuk membuat tabung tersebut adalah PT Adhikarya, PT Wika, PT Bharata dan PT Bandung Batam Incorporated.
Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Tekstil, dan Aneka, Ansari Bukhari, usai rapat konversi elpiji di Istana Wakil Presiden, Rabu (28/5), kebutuhan tabung mencapai 40 unit, sementara industri dalam negeri yang ada hanya mampu memenuhi 24 juta. Sedangkan kompor gas, regulator, dan selang untuk program konversi mencapai 20 juta unit yang disiapkan industri dalam negeri.
Mengenai impor, pemerintah menyerahkannya kepada PT Pertamina sehingga target pengadaan 40 juta unit tabung gas hingga Desember tahun ini terpenuhi. "Terserah Pertamina mau impor dari mana, mungkin Cina mungkin Thailand," kata Ansari.
Ansari menjelaskan, alasan impor ini karena minimnya kapasitas industri dalam negeri bukan karena kelangkaan bahan baku. Pemerintah memang tengah serius mempercepat program konversi Elpiji dengan menargetkan pengadaan 8 juta tabung dan 5 juta kompor pada akhir Juni ini.
Source
Labels: Bisnis dan Ekonomi, Layanan Publik, News
0 comments:
Post a Comment