Friday, May 30, 2008
JAKARTA,JUMAT - Hasil pemeriksaan terhadap para mahasiswa Universitas Nasional (Unas) Jakarta memperkuat dugaan polisi selama ini bahwa aksi mereka disusupi oleh kepentingan lain. Beberapa mahasiswa yang diperiksa polisi juga mengungkapkan adanya dugaan itu.
"Ada beberapa pengakuan yang memperkuat dugaan kita. Diantara mahasiswa yang kita periksa juga mengungkapkan kecurigaan kesana. Timbul kecurigaan diantara mereka," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri Abubakar Nataprawira, Kamis (29/5).
Hanya saja pihak mana yang menyusupi aksi mahasiswa itu, polisi belum dapat memastikan. Polisi masih berupaya menyusurinya. "Analisisa kita, ada tiga jenis aksi mahasiswa. Jadi ada yang murni, ada yang disusupi atau ditunggangi, dan yang ketiga, aksi berdasarkan pesanan pihak tertentu," katanya.
Aksi mahasiswa yang murni, dipastikan masih taat pada ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. Sementara aksi karena pesanan, itu tergantung pesanannya. Sedang aksi yang ditunggangi, ini justru yang tidak tahu. Dari niatnya mereka murni untuk perjuangan yang idealis. Tapi pada prakteknya, mereka tidak sadar telah dibelokkan dari niat awalnya.
Dalam kesempatan tersebut Abubakar juga mengungkapkan banyaknya pihak-pihak yang tidak menghendaki keamanan di Indonesia terjaga.Mereka ingin membenturkan mahasiswa dengan polisi yang menjaga keamanan. Tujuannya, agar legitimasi Polri dalam menjaga keamanan diragukan dan kemudian tidak bisa lagi mengendalikan keamanan dengan baik.
"Sebagai salah satu bukti adalah penyebaran SMS-SMS yang provokatif dan menyesatkan. Malam- malam ada SMS yang menyebutkan akan terjadi demo besar-besaran anarkis di berbagai tempat. Seperti hari ini, Kamis (29/5) disebar isu SMS Jakarta bakal dikepung demo anarkis dimana-mana. Sumbernya menyebutkan intelijen Polri. Mana ada intelijen Polri menyebarkan info seperti itu. Dan buktinya, tidak ada demo anarkis," jelasnya.
Untuk itu Abubakar meminta masyarakat agar tidak termakan isu-isu yang menyesatkan. Masyarakat diminta beraktifitas seperti biasa. Isu-isu itu sengaja di sebar untuk meneror masyarakat. "Tujuanya untuk menciptakan teror, menyebar kecemasan, sehingga tercipta instabilitas keamanan," tambahnya.
Source
Labels: Hukum dan Kriminal, News, Sosial Politik
0 comments:
Post a Comment