Thursday, February 7, 2008
Kupang:Kasus serangan anjing gila (rabies) di Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali terjadi. Martinus (32), warga Kecamatan Sanonggoang, Kabupaten Manggarai Barat, dilaporkan tewas di Puskesmas Rekas, setelah sebelumnya digigit anjing rabies, Sabtu lalu.
Korban tewas sebelumnya adalah Raimundus Sangu (5) yang meninggal di Puskesmas Labuanbajo, setelah dirawat hampir tiga pekan di sana. "Luka gigitan pada wajah mempunyai masa inkubasi yang sangat pendek karena sangat dekat dengan otak. Masa inkubasi rabies pada manusia empat hari hingga satu tahun. Bila kondisi fisik korban baik maka bisa bertahan hidup lebih lama," kata Kepala Sub Dinas Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur Maria Geong di Kupang.
Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat, IG Ngurah Harijaya, dalam laporan tertulisnya yang diterima di Kupang, Rabu (6/2), menyebutkan, "Dalam empat pekan terakhir, terjadi 13 kasus gigitan rabies, satu di antaranya meninggal dunia."
Sebanyak 50 ribu dari 200 ribu anjing di wilayah Flores dan Lembata diperkirakan belum divaksinasi. Sementara data yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi NTT menyebutkan, jumlah kasus rabies dalam 10 tahun terakhir mencapai 620 kasus dengan jumlah korban tewas sebanyak 132 orang.
Sementara jumlah kasus sejak tahun 1997 mencapai 8.300 kasus lebih. Korban tewas terbanyak berasal dari Kabupaten Ngada, yakni 60 orang, Flores Timur (28), Sikka (17), Manggarai dan Manggarai Barat (17), Ende (8), dan Lembata 2 orang.
Maria Geong mengatakan pihaknya sudah mendistribusikan vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies ke seluruh kabupaten di Flores dan Lembata sejak 2007 lalu. "Dikemanakan vaksin itu sehingga kasus rabies masih terus terjadi," kata Maria.
Virus rabies terdapat dalam air liur anjing yang terinfeksi. "Banyak hewan yang bisa menularkan rabies kepada manusia. Yang paling sering menjadi sumber dari rabies adalah anjing. Jika seseorang digigit hewan, maka hewan yang menggigit harus diawasi. Immunofluoresensi (tes antibodi fluoresensi) yang dilakukan terhadap hewan tersebut bisa menunjukkan bahwa hewan tersebut menderita rabies," katanya.
Hewan lainnya yang juga bisa menjadi sumber penularan rabies adalah kucing, kelelawar, rakun, sigung, rubah.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:
Post a Comment