Tuesday, February 5, 2008
Jakarta: Operator telekomunikasi masih menutup rapat informasi tentang tarif baru telepon seluler setelah pemerintah mengumumkan formula penurunan tarif kemarin. Mereka beralasan, masih mengkaji keputusan pemerintah untuk menghasilkan tarif bagi pelanggan.
Direktur Marketing PT Indosat Tbk. Guntur S. Siboro mengatakan kebijakan yang baru ini memberi sinyal bagi operator agar lebih lebih kreatif dalam bisnis. Maka tiap operator tentu mempunyai strategi pemasaran yang berbeda.
"Didesak sampai sampai kapan pun, operator akan turun berapa persen, itu rahasia," kata Guntur dalam keterangan pers pengumuman formula tarif baru di kantor Menteri Komunikasi dan Informatika, Jakarta, kemarin.
Guntur menerangkan, persentase penurunan tarif tergantung bagaimana operator melihat segmentasi, margin, activity cost, dan persoalan pemasaran. Mengingat tiap operator memiliki berbagai produk dan target segmentasi yang berbeda.
Kemarin, Menteri Komunikasi dan Iinformatika Mohammad Nuh mengumumkan formula baru yang membuat tarif sambungan telepon seluler naik 20-40 persen. Tapi tarif sambungan antartelepon tetap (fix phone) tak berubah.
Namun, pemerintah tak menyiapkan sanksi bagi operator yang melanggar ketentuan. “Karena kami tak berpretensi mereka akan melanggar," ucap Nuh.
Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia Basuki Yusuf Iskandar mengatakan akan mengawasi secara ketat penerapan tarif seluler yang baru. "Ini acuan dalam evaluasi market share operator yang menguasai hingga 25 persen," ujarnya.
Ia pun meminta operator menyerahkan usulan perubahan daftar penawaran interkoneksi paling lambat 15 hari sejak menerima surat dari badan ini tentang usulan perubahan tarif 2008.
Direktur Network dan Solution PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) I Nyoman G Wiryanata berpendapat senada. Menurut Nyoman, biaya interkoneksi ini adalah salah satu elemen biaya pungut ke pelanggan sehingga masing-masing operator mempunyai strategi yang berbeda.
Ia sepakat jika salah satu beban membayar ke operator lain turun, sudah semestinya biaya pungut juga turun. "Berapa turunnya tak mungkin disampaikan. Operator juga harus memikirkan supaya tetap dipilih pelanggan," tuturnya.
Direktur Utama PT Exelcomindo Pratama (XL) Hasnul Suhaimi menyatakan perusahaannya segera menyesuaikan tarif seluler dengan formula baru. Meski XL sudah lebih dulu menurunkan tarif sejak pemerintah menggodok formula tarif. “Kami akan mengikuti,” ucaponya kepada Tempo. Tapi ia merahasiakan detil tarif baru dan kapan diluncurkan. “Kan masih ada waktu sampai 1 April nanti.”
Ia menjelaskan, XL memberikan tawaran khusus Rp 0,1 per detik bagi pengguna XL Bebas untuk tarif telepon antaroperator se-Indonesia. Struktur tarif disusun dengan rumusan tarif normal Rp 25 per detik pada 2 menit pertama, disusul dua menit berikutnya Rp 0,1 per detik. Dengan asumsi bicara selama 4 menit, XL telah memotong 50 persen dari tarif normal.
PT Hutchinson, operator Three, juga enggan menyebutkan detil tarif barunya. “Kami masih akan menghitung,” kata Direktur Hutchinson Sidharta Sidik. Sedangkan Vice President Director PT Bakrie Telecom Erik Meijer enggan menanggapi tarif baru.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Bisnis dan Ekonomi, News
0 comments:
Post a Comment