Referensi

Jasa Web Design

Tuesday, January 22, 2008

Jakarta:Pemerintah berencana memberikan subsidi kepada produsen tahu dan tempe sebesar Rp 1.000 per kilogram selama dua bulan. Bantuan tersebut untuk meringankan beban usaha mikro dan kecil. "Kalau memang disetujui, untuk subsidi Rp 1.000 per kikogram bagi produsen selama 1-2 bulan, kira-kira dibutuhkan dana Rp 200 miliar," ujar Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Kelautan dan Perikanan Bayu Krishnamurthi, Senin (21/1).

Namun begitu, nilai subsidi ini masih harus disetujui Dewan Perwakilan Rakyat terlebih dahulu karena menyangkut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, pemerintah juga masih belum menemukan mekanisme pemberian yang akuntabel untuk komoditas ini. "Karena Induk Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia) dan seluruh jajarannya hanya mencakup 40 persen dari total pengrajin tahu-tempe," kata Bayu.

Dia menjelaskan, hingga kini belum ada penugasan impor kedelai kepada Perum Bulog untuk menstabilkan harga dalam negeri. "Bulog baru ditugaskan untuk mempersiapkan diri sekiranya nanti ada penugasan khusus untuk seimbangkan pasar kedelai," ujarnya.

Selain penugasan stabilisasi harga kedelai memerlukan alokasi dana subsidi yang akan diambil dari APBN--dan butuh pembicaraan dengan DPR, Bulog juga dinilai harus menyesuaikan diri terlebih dulu sebelum kembali mengimpor kedelai. Alasannya, Bulog tidak lagi mengimpor kedelain sejak 10 tahun terakhir. "Butuh waktu sedikitnya enam bulan untuk membangun jaringan, selain itu pasar kedelai sangat tipis," katanya.

Bayu menyatakan Peraturan Menteri Keuangan No. 1 Tahun 2008 tentang Penghapusan Bea Masuk Kedelai terbit Senin (21/1). Pemerintah akan menghapus bea masuk kedelai dari 10 persen menjadi 0 persen.

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com