Saturday, December 22, 2007
Tiga perusahaan besar, PT Astra Internasional Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT Pertamina (Persero), membangun lembaga pengembangan bisnis bagi usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia.
Kerjasama pengembangan UKM itu akan berlangsung selama tiga tahun dengan total dana yang dialokasi sebesar Rp 5 miliar .
Direktur PT Astra International (Astra) Johnny Darmawan mengatakan kontribusi Astra untuk membangun lembaga itu sebesar 20 persen dari total dana, sementara BCA dan Pertamina masing-masing memberikan kontribusi sebesar 40 persen.
"Dana itu diambil dari alokasi untuk program sosial perusahaan," kata Johnny di gedung Indosiar Jakarta, Sabtu (22/12) malam.
Dia menjelaskan bahwa lembaga itu akan dibangun di lima kota yang pemilihannya didasarkan atas jangkauan wilayah pengelolaan UKM dari masing-masing perusahaan, yaitu di Palembang, Semarang, Sidoarjo, Makasar, dan Balikpapan.
UKM, lanjut dia, akan diberikan fasilitas pembiayaan dan promosi melalui lembaga tersebut. Para pengusaha kecil menengah juga akan diberikan pelatihan manajerial, penguatan mentalitas wirausaha, dan temu usaha.
"Mudah-mudahan UKM yang berlokasi di lima kota itu bisa berkembang secara mandiri dan profesional dalam mengelola usaha," ujarnya.
Direktur Keuangan Pertamina Frederick ST. Siahaan mengemukakan, kolaborasi tiga perusahan ini tidak mematok target UKM yang akan dibantu selama tiga tahun mendatang. "Jumlah UKM yang akan dibantu tergantung dari masing-masing wilayah operasi lembaga itu," kata dia.
Saat ini, lanjutnya, lembaga pengembangan bisnis sedang mensurvei jumlah UKM yang ada di lima kota itu dan juga tengah mengkaji bentuk bantuan utama yang akan diberikan. "Pinjaman dana akan diberikan setelah UKM yang akan dibantu diberikan pelatihan manajerial," ujarnya.
Pertamina sendiri, lanjut dia, sekarang sudah mengelola 33 ribu UKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Astra sudah membantu pengembangan dua ribu UKM melalui Yayasan dharma hakti Astra. UKM yang dikelola yayasan Astra itu memasok kebutuhan industri otomotif di Indonesia senilai triliunan rupiah. Untuk pasokan ke Astra Grup sendiri senilai Rp 2,1 triliun.
Sementara itu, Direktur BCA Suwignyo Budiman mengatakan bahwa pada 2007 BCA telah menyalurkan kredit untuk UKM sekitar Rp 26 triliun atau 40 persen dari total penyaluran kredit BCA.
Melalui kerjasama pembentukan lembaga pengembangan bisnis ini, BCA ingin meningkatkan porsi pendanaan untuk UKM. "Pada 2008 penyaluran kredit BCA termasuk UKM diharapkan tumbuh 18-20 persen," ujar Suwignyo.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Bisnis dan Ekonomi, News
0 comments:
Post a Comment