Saturday, December 22, 2007
Jakarta: Pemerintah merevisi slogan “Visit Indonesia Year 2008. Celebrating 100 Years of Nation's Awakening” yang sedianya diluncurkan pada 1 Januari 2008. Terdapat kesalahan tata bahasa Inggris dalam jargon promosi pariwisata itu.
“Nation's Awakening bisa diartikan kebangkitan bangsa keseluruhan, padahal yang diinginkan kebangkitan Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Thamrin Bhiwana Bachri, ketika dihubungi di Jambi kemarin.
Itu sebabnya, frasa “Nation's Awakening” akan diganti “National Awakening”. Tema merayakan 100 tahun kebangkitan bangsa dinilai tak menjual, tapi momentum kebangkitan itu yang akan dioptimalkan. “Kesalahan kecil tapi seperti atom bisa meledak.”
Ketika dihubungi sebelumnya, juru bicara Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Turman Siagian, meminta kesalahan bahasa itu tak usah dibesar-besarkan. Ia mencontohkan, slogan pariwisata pada 1991 yakni “Let's Go Indonesia” juga kurang tepat karena seharusnya ada sisipan kata 'to' sebelum 'Indonesia'. “Tapi pada saat itu tak diubah, dan tak bermasalah,” tuturnya.
Thamrin menjelaskan, akibat kesalahan tadi brosur-brosur dan spanduk promosi diganti. Targetnya revisi kelar sebelum 1 Januari 2008 ketika “Visit Indonesia Year 2008” dicanangkan. Revisi materi slogan tak membutuhkan biaya sebab konsultan memahami persoalannya. “Kita kan tidak di hutan, tapi di tengah masyarakat yang kritis,” katanya.
Penggarapan slogan promosi wisata itu dilakukan lembaga konsultan Branding Octovate sebagai pemenang tender. Pengerjaan paket lengkap slogan, mulai dari desain sampai persiapan bahan promosi di media, menelan biaya sekitar Rp 900 juta.
Thamrin menjelaskan, ditargetkan7 juta wisatawan asing datang ke Indonesia pada tahun depan. Tahun ini, hingga Oktober lalu, turis asing yang datang 3,5 juta orang. Jika pertumbuhan 14,4 persen terjaga sampai akhir tahun, wisatawan asing yang datang bisa 5,4 juta orang.
Kalaupun capaian 5,4 juta wisatawan asing terjadi, itu pun belum sesuai dengan target tahun ini yang 6 juta orang. Tapi kalaupun tercapai 5,4 juta turis, itu sudah menjadi rekor terbaru jumlah wisatawan asing. Rekor tertinggi sebelumnya adalah 5,3 juta wisatawan asing pada 2004.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik sebelumnya menuturkan bahwa liburan akhir tahun dan tahun baru berpotensi menarik jumlah wisatawan asing sampai 500 ribu orang. Pendapatan yang diperoleh bisa mencapai US$ 500 juta. Tapi, potensi itu menuntut syarat kondisi aman. “Terutama saat Natal dan tahun baru," katanya.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: News, Pariwisata
0 comments:
Post a Comment