Saturday, December 29, 2007
Jakarta:Pemerintah meyakini banjir yang melanda Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak berpengaruh pada hasil produksi padi tahun ini. Menteri Pertanian Anton Apriantono mengatakan padi yang gagal panen akibat banjir sejak Oktober itu hanya 6 ribu hektar. "Sampai saat ini tidak mengkhawatirkan, kami sudah monitor yang terkena banjir sejak Oktober itu baru 65 ribu hektar," kata Anton Apriantono kepada wartawan kemarin.
Tanaman padi yang tergenang banjir sangat kecil jika dibandingkan luas lahan sawah yang mencapai 12 juta hektar. Karena itu, dia yakin banjir tersebut tidak akan mengganggu produksi beras nasional.
Departemen Pertanian, kata Anton memperkirakan sawah yang gagal panen sekitar 5 persen. Angka itu merupakan rata-rata sawah puso selama lima tahun. Luasnya sekitar 16 ribu hektar.
Hujan deras menguyur Jawa tengah dan Jawa Timur menyebabkan banjir dan tanah longsor. Selain menelan korban jiwa, banyak sawah-sawah didaerah tersebut yang tergenang air sehingga mengalami puso.
Pemerintah memperingatkan banjir masih mengancam hingga akhir Februari mendatang. "Pengalaman lalu, kejadian kerusakan dibawah 5 persen, itu masih normal," katanya.
Jika dilihat dari data yang ada, Anton melanjutkan produksi padi selalu naik walaupun ada ancaman banjir dan kekeringan. Tahun ini, produksi padi naik 4,8 persen. Sedangkan pada 2006 yang diperkirakan terjadi musim kering panjang, produksi malah naik 360 ribu ton. Namun begitu, Anton mengakui target peningkatan produksi 2 juta ton tidak akan tercapai. "Walaupun tidak tercapai seratus persen, antara ramalan 3, produksi yang tercapai itu 1,64 juta ton. Jadi sudah mendekati," kata dia.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Bisnis dan Ekonomi, News
0 comments:
Post a Comment