Referensi

Jasa Web Design

Saturday, December 1, 2007


Aksi Perwira Direkam Turis Kanada (Youtube)

Bygdoy - Bagaimana perasaan Kapolda dan Gubernur Bali jika melihat rekaman ini? Rekaman ulah polisi di Bali ini yang pasti sangat merusak citra turisme Bali dan Indonesia.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata boleh kampanye gencar untuk menarik wisatawan. Kantor-kantor perwakilan RI di seluruh dunia boleh jungkir balik meyakinkan masyarakat di negara akreditasinya.

Namun ulah orang-orang di dalam negeri yang kurang mendukung, bisa membuat upaya mereka ibarat membangun kastil pasir di pinggir pantai. Setiap kali susah payah dibangun, setiap kali pula buyar disapu ombak.

Seperti ulah para polisi di salah satu tempat di Bali ini. Dua turis Kanada yang menjadi korban, dengan pintar tidak menyia-nyiakan pengalaman luarbiasa itu untuk direkam secara diam-diam.

Dua turis Kanada itu dicegat saat mengendarai motor, kemungkinan motor sewaan, untuk tamasya di Bali. Di tengah jalan mereka dicegat polisi. Rekaman diawali dengan gambar terbalik. Mungkin posisi kamera tidak terkontrol karena mereka harus konsentrasi menghadapi petugas polisi.

Nampak motor bebek jenis Honda Vario berwarna hitam strip merah nopol DK6625EX (atau DK6625FX). Mobil polisi yang ada di lokasi terlihat bernopol XI 33-1405. Dengan indikasi ini dan gambar perwira yang terekam, para petinggi polisi dengan mudah bisa melacak dan menemukannya.

Beginilah kutipan transkripnya.

"Anda dari mana?" tanya polisi yang mencegat di pinggir jalan.
"Kanada," jawab si turis.

Selanjutnya polisi tersebut menyeru, "Sir.. sir...!" (Tidak ada kalimat berikutnya, tapi isyarat). Rupanya polisi mengajak dua turis Kanada itu masuk ke dalam kantor... untuk dihadapkan dengan superiornya. Seorang perwira tentu saja.

Di sinilah inti film di Youtube menarik diamati, bagaimana modus perwira polisi memperoleh uang secara ilegal. Dengan pakaian dinas, dengan identitas yang jelas, dia beraksi. Apa yang rutin dialami oleh rakyat Indonesia terjadilah...

"Anda tinggal di mana?" tanya si perwira.
"Agung Villa Seminyak," jawab si turis.
"Anda tidak punya surat izin mengemudi?"
"Tentu saja saya punya, tapi tidak saya bawa.
"Dimana?"
"Di hotel"
"(Surat mengemudi versi) Yang kecil, apa yang besar?" cecar si perwira dengan bahasa Inggris terbatas, disusul tawanya yang berderai.
"Saya bodoh ya," cetus si turis.

"Ok, sekarang saya memberi kamu dua opsi ya. Pertama, kamu membayar denda di sana, di Denpasar, (atau) kedua, kamu membayar denda di sini. Kalau kamu membayar di Denpasar, kamu akan repot, sebab harus berurusan dengan Yustisi segala macam. (Di sini) Saya haruskan kamu cukup membayar Rp50.000,- saja"

Turis dari Kanada itupun akhirnya merogoh kocek dan menyerahkan uang lembaran Rp50.000,-. Sementara sang perwira tertawa ramah. Keramahan khas Indonesia.

"Itulah tadi hukum Indonesia," komentar sinis si turis pada penutup. Bola kini ada pada petinggi polisi di Bali untuk mengusut rekaman ini.

Rekaman selengkapnya dapat pembaca simak di sini :





Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

5 comments:

Nancy said...

aduh malu-maluin...

Nancy said...

benar2 memalukan, padahal polisi Indo ada dipihak yg benar dan ke2 turis itu memang salah. Hanya saja hukum dijungkir balikkan demi Rp.50.000!

MJ said...

Yang jelas turis itu salah mengendarai kendaraan tanpa SIM. Memang peraturan yang berlaku untuk orang indonesia juga sama kan, bisa ke pengadilan atau bayar denda ditempat. Yang saya tidak setuju tindakan poltas yang sering sekali menghentikan kendaraan yang dikendarai turis, bukan saja masalah SIM turis2 dihentikan dijalan. Memang mengesalkan, mereka datang mau berlibur, menghabiskan uang dan waktu untuk bersenang-senang malah urusan dengan polisi2 jalan. Pengalaman saya diluar negeri, dimana-mana saya sewa mobil tidak pernah masalah dengan polisi dijalan, kalau dihentikan karena melanggar hukum, ngebut misalnya tapi tidak sedang enak2nya berkendaraan distop dengan alasan periksa surat2 dan SIM. Saya tidak setuju dengan tindakan polisi di Bali yang mengganggu turis dijalan. Kenapa kebanyakan mereka memilih berlibur ke Thailand? Disana turis di prioritaskan. Kalau ada pemeriksaan kendaraan, yang disetop orang-orang lokal. Mudah-mudahan dengan kejadian ini, polisi di Bali lebih toleransi terhadap turis, mengingat nasib rakyat tergantung dari kedatangan mereka kepulau Dewata ini.

balibaliindonesia said...

Naughty tourist meets naughty police. Two unpleasant characters. Thanks to media the tourist “wins” in the end. Nothing to be proud of. Small thing, big circus.

Unknown said...

Hebat bener polisi di bali, mentang lahan basah ehh, malah nyari keuntungan, mantaf..... Gas Teroooss

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com