Referensi

Jasa Web Design

Thursday, November 8, 2007

Singapura "Rumah" Koruptor Indonesia

Singapura "Rumah" Koruptor Indonesia

JAKARTA, PERSDA- Ketua Kajian Masyarakat Anti-Korupsi Universitas Gadjah (UGM) Denny Indrayana mengatakan, penangguhan kerja sama di bidang pertahanan atau Defence Cooperation Agreement/DCA antara Indonesia dan Singapura berdampak terhadap upaya mengekstradisi koruptor Indonesia yang banyak berlindung di negara tetangga itu.

"Penangguhan DCA ini pasti ada dampaknya terhadap ekstradisi, karena DCA ini satu paket dengan perjanjian ekstradisi. Singapura sudah sengaja dari awal, menyiasati perjanjian DCA satu paket dengan ekstradisi. Dengan ditangguhkannya perjanjian DCA sangat bisa perjanjian ekstradisi juga batal," ujar Indra usai peluncuran bukunya berjudul Amandemen UUD 1945: Antara Mitos dan Pembongkaran di Jakarta, Kamis (8/11).

Batalnya perjanjian ekstradisi yang telah diupayakan bertahaun-tahun tapi tak berhasil, akan membuat koruptor asal Indonesia aman berlindung di Singapura. "Singapura menjadi rumah buat koruptor Indonesia," tandas Denny sembari mengatakan, pembatalan ini akan berdampak terhadap ekstradisi koruptor, tapi di sisi lain, tidak akan mempengaruhi integritas negara Indonesia.

Denny menerangkan, selama ini Singapura seakan membuat paradoksal. Di satu sisi, Singapura selalu mengklaim sebagai negara bersih, tapi di sini lain, faktanya banyak dana dari bangsa kita yang dilarikan koruptor ke sana. "Saya menduga, sebelumnya, perjanjian ektradisi itu sudah diantisipasi pemilik uang dengan capital flight ke luar Singapura," ujar Denny.

27 April lalu, Kejaksaan Agung mengaku telah membuat daftar nama-nama buronan 20 orang yang lari ke Singapura. Ke-20 orang buron tersebut ada yang berstatus tersangka dan terpidana dalam kasus korupsi.

Hasil survei yang dibuat Merril Lynch Singapura akhir tahun 2005, total aset orang kaya di Singapura sebesar 260 miliar dolar AS. Yang mengejutkan, sepertiga dari 55.000 orang kaya di Singapura atau sekitar 18.000 orang yang memiliki kekayaan minimal di atas 1 juta dolar AS adalah orang Indonesia. Mereka rata-rata berstatus sebagai penghuni tetap (permanent resident). Jumlah kekayaan orang Indonesia di Singapura diperkirakan sekitar 87 miliar dolar atau setara dengan Rp 800 triliun.

Komentar mengenai berita ini :

Singapura yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam tentunya hanya mengandalkan kelangsungan dapur negaranya dari devisa dan investasi asing yang masuk kesana, termasuk dana-dana yang dibawa lari para koruptor Indonesia ke negara itu. Jadi tentunya Singapura akan berkelit dengan berbagai cara untuk mempartahankan uang korupsi yang bermiliar-miliar itu di negaranya.
Kenapa Indonesia ngga 'hire' tenaga intelijen luar aja suruh culik tuh koruptor2 , bawa ke Indonesia trus disuruh kembaliin uang hasil korupsinya. Kalau menolak gelitikin aja para koruptor itu 3 kali sehari selama 2 jam.. biar nyaho!!


Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com