Referensi

Jasa Web Design

Thursday, November 29, 2007

Jakarta:Sekitar 2000-an seniman reog asal Ponorogo, Wonogiri dan sekitar Jakarta menggelar aksi keprihatinan di depan Kedutaan Malaysia, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Kamis (29/11). Mereka memprotes klaim negara itu atas kesenian reog. "Kalau Malaysia senang dengan Reog silahkan saja, tapi jangan diakui budaya mereka," kata Koordinator Aksi, Agoeng Djatmiko, 52 tahun.

Menurut dia, Seni Tari Reog merupakan kebudayaan asli Ponorogo, Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Ponorogo juga sudah mendaftarkan reog di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia bernomor 026377 tanggal 11 Februari 2004.

Ketua Paguyuban Reog Indonesia, Begug Purnomosidi, menuntut permintaan maaf resmi dari Pemerintah Malaysia yang telah mengklaim reog yang disebutnya dengan barongan sebagai budaya mereka. Dia juga meminta pernyataan resmi pemerintah Malaysia akui seni barongan sebagai budaya asli Indonesia.

Kepada pemerintah Indonesia, Begug meminta agar reog ditegaskan kembali sebagai seni budaya asal Jawa Timur. "Pemerintah diharapkan mendaftarkan hak paten budaya ke UNESCO (badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) agar budaya bangsa tidak diklaim bangsa lain," ujarnya.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Zainal Abidin Zein yang mendatangi pengunjuk rasa menyatakan sekitar 150 tahun silam, sekelompok orang Indonesia hijrah ke wilayah Malaysia yang kini termasuk negara bagian Johor dan Selangor. Lalu mereka mempraktekkan budaya (asli) mereka di sana. "Tapi Kerajaan Malaysia tidak pernah klaim tarian barongan itu orisinal dari Malaysia," ujar Duta Besar Malaysia itu.

Setelah satu jam berunjuk rasa dan mendengarkan pernyataan Duta Besar Malaysia itu, para seniman reog membubarkan diri dan berkumpul di pelataran gedung Nyi Ageng Serang.


Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com