Referensi

Jasa Web Design

Tuesday, November 6, 2007

SOLO: Adanya mutasi genetik kuman atau virus penyebab infeksi, khususnya yang terjadi di Indonesia, menjadi salah satu penyebab kegagalan imunisasi yang tidak mampu memberikan perlindungan pada tubuh.

"Misalnya penyakit campak, di Indonesia ini terdapat dua versi penyakit campak, dan keduanya berbeda dengan versi campak yang ada di luar negeri," kata Pakar Kesehatan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr Harsono Salimo, di Solo, Senin.

Menurut dia, sebagian besar vaksin untuk imunisasi di Indonesia ini berasal dari luar negeri, sementara virus atau kuman penyabab munculnya penyalit yang dialami orang Indonesia berbeda dengan orang luar negeri.

Ia mengatakan, mutasi genetik yang terjadi dalam tubuh orang Indonesia menyebabkan pemberian imunisasi dengan vaksi yang diimpor dari luar negeri ini tidak dapat memberikan perlindungan yang maksimum.

"Vaksin Campak kita sebagian besar diimpor dari Jepang, padahal penyakit Campak yang ada di Jepang berbeda dengan yang diderita orang Indonesia," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, perlu dipertimbangkan untuk mengembang vaksin lokal yang berasal dari virus atau kuman yang berkembang dalam tubuh orang Indonesia.

Ia mengatakan, dengan membuat vaksin lokal ini diharapkan pemberian imunisasi dapat menimbulkan respon imun yang lebih spesifik dan memberikan perlindungan lebih baik.

Menurut dia, pemberia imunisasi bermanfaat untuk kelangsungan hidup anak sekaligus menyelamatkan jutaan anak di dunia.

Di Indonesia, kata dia, terdapat dua jenis imunisasi, yaitu yang diwajibkan dan yang dianjurkan. "Tujuh macam imunisasi yang diwajibkan, semua dibiayai oleh pemerintah, sehingga digratiskan," katanya.

Ia mengatakan, adanya imunisasi tersebut terbukti ampuh untuk menekan angka kesakitan dan kematian anak.

"Sebelum adanya imunisasi, angka kematian anak akibat penyakit Campak mencapai 5,7 juta anak per tahun, setelah adanya imunisasi Campak sekitar tahun 1062, angka kematiannnya bisa ditekan hingga 83 persen," katanya.

Namun, ia menyadari bahwa mahalnya teknologi dan biaya untuk mengembangkan vaksin, merupakan salah penyebab ketergantungan Indonesia kepada negera lain dalam penyediaan vaksin untuk imunisasi.

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.


0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com