Thursday, November 8, 2007
Jakarta: Mordechai Vanunu, mantan teknisi nuklir Israel, bercita-cita berlibur ke Bali jika bisa meninggalkan Israel.
"Sampai jumpa di Bali," kata Vanunu saat dihubungi Tempo melalui telepon selulernya hari ini. Vanunu, 53 tahun, saat ini dihukum enam bulan penjara lantaran melakukan kontak dengan wartawan asing dan meninggalkan Kota Yerusalem Timur.
Ia juga meminta Tempo agar tidak sering menelepon atau mengirim pesan pendek demi keamanan. "Saya sangat menyesal karena saya harus menghapus semua SMS dari Anda," ujar Vanunu.
Kelihatannya sangat sulit bagi Vanunu untuk keluar dari Israel. Ia dibebaskan setelah menjalani 18 tahun kurungan karena membocorkan rahasia program nuklir Israel kepada surat kabar The Times, Inggris. Berita itu dilansir pada 5 Oktober 1986.
Setelah bebas pada 21 April 2004, Vanunu dikenakan tahanan kota. Ia dilarang meninggalkan Kota Yerusalem Timur, berbicara dengan wartawan asing, mendekati pelabuhan, bandara, atau kedutaan asing. Tempo sendiri sempat tiga kali mewawancarainya, terakhir pada Januari 2006.
Lelaki yang berpindah menjadi umat Kristiani dengan nama baptis John Crossman ini sempat menyewa sebuah ruangan di Gereja Santo George, Yerusalem Timur, sebelum mengontrak rumah dengan sejumlah orang Palestina. Ia pernah mengeluh kepada Tempo lantaran kekurangan uang. "Tolong kirimi saya uang karena saya bosan makan telur," katanya lewat SMS
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
0 comments:
Post a Comment