Referensi

Jasa Web Design

Sunday, November 11, 2007

Demo Terbesar Guncang Malaysia

KUALA LUMPUR - Aksi unjuk rasa menentang pemerintah yang diikuti puluhan ribu warga terjadi di pusat kota Kuala Lumpur kemarin. Di Malaysia yang pemerintahannya menjunjung tinggi stabilitas, aksi antipemerintah yang dilakukan ribuan orang sangat jarang terjadi. Unjuk rasa besar-besaran kali terakhir terjadi satu dekade lalu, saat Anwar Ibrahim turun ke jalan menentang kepemimpinan Mahathir Mohamad.

Pengunjuk rasa memacetkan lalu lintas di jalan-jalan utama kota Kuala Lumpur yang sejak pagi diguyur hujan lebat. Massa yang dikoordinasi oleh koalisi 26 kelompok oposisi dan LSM yang menamakan diri "Bersih" berkumpul di Lapangan Merdeka, pusat kota. Mereka mengusung isu reformasi sistem pemilu di Malaysia yang dinilai penuh kecurangan.

Seluruh peserta aksi mengenakan kaus kuning dan berjalan dengan meneriakkan "Allahu Akbar" dan "Reformasi". Di barisan depan, massa membawa spanduk bertulisan Save Malaysia dan Election Commission, Stop Your Tricks.

Dari Lapangan Merdeka, rombongan pengunjuk rasa bergerak ke Istana Yang Dipertuan Agong Malaysia. Di depan istana, para pentolan aksi, seperti Anwar Ibrahim, Hadi Awang dari kelompok garis keras Parti Islam se- Malaysia, dan Lim Kit Siang dari Partai Aksi Demokrat bergantian membacakan tuntutan.

"Hari ini Rakyat Malaysia berhasil menunjukkan sikapnya yang menentang adanya kecurangan di pemilu," ujar Anwar. "Mata Rakyat Malaysia dan aksi hari ini mengirimkan pesan yang jelas kepada pemerintah bahwa rakyat sudah lelah dengan semua kecurangan yang ditunjukkan terang-terangan," lanjutnya.

Beberapa aturan pemilu yang dikeluhkan Koalisi Bersih, antara lain, tidak adanya up date data pemilih oleh Komisi Pemilu. Ribuan nama yang tercantum diketahui fiktif atau sudah kedaluwarsa karena yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Selain itu, Koalisi Bersih menuntut dihapuskannya larangan berkoalisi bagi kelompok oposisi.

Polisi tak berlama-lama membiarkan aksi antipemerintah berlangsung. Polisi antihura-hara dengan dilengkapi tameng dan kendaraan water cannon membubarkan sekitar 500 pengunjuk rasa yang memblokade jalan di sekitar Istana Raja. Polisi juga menggunakan helikopter untuk memantau pergerakan massa.

Polisi juga menahan puluhan orang usai aksi berlangsung. "Kami akan bertindak tegas kepada siapa saja yang mengganggu tugas kami untuk mengamankan situasi," tegas Kepala Polisi Zul Hasnan Najib seperti dikutip dari kantor berita Bernama.

Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi juga menegaskan, pemerintah tidak akan menoleransi aksi unjuk rasa di jalanan. "Mereka menentang keinginan sebagian besar rakyat yang menginginkan negara stabil dan damai," ujar Badawi.

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.


0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com