Referensi

Jasa Web Design

Thursday, October 18, 2007

Jakarta - Momentum hari raya Idul Fitri betul-betul tidak dilewatkan Wapres Jusuf Kalla untuk menjalin silaturahmi politik ke sejumlah elit politik. Presiden SBY harus hati-hati menghadapi langkah politik yang dilakukan wakilnya. Karena sejarah politik Indonesia adalah sejarah brutus politik.

"SBY sebaiknya perlu waspada terhadap manuver politik JK. Apalagi ada sejarah politik yang berkembang di Indonesia yaitu sejarah brutus politik," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari kepada detikcom, Kamis (18/10/2007).

Qodari mengatakan, sejarah brutus politik yang dimaksud adalah upaya menelikung Presiden oleh wakilnya. Manuver politik demikian menurut dia, lazim dilakukan terutama menjelang detik-detik terakhir pemerintahan.

Dia lalu mencontohkan fakta politik yang dialami Presiden Soeharto yang ditelikung oleh wakilnya yakni BJ Habibie; Gus Dur oleh wakilnya, Megawati; dan Megawati oleh wakilnya, Hamzah Haz.

"Memang terlihat sangat wajar. Tapi sebenarnya seperti Soeharto, sampai sekarang tidak mau menerima Habibie karena manuver yang dilakukannya pada 1998 lalu," ujar Qodari.

Meski demikian Qodari mengatakan, safari Ramadan yang dilakukan JK ke sejumlah elit politik sebenarnya hanyalah bentuk pembagian tugas antara Presiden dan Wapres. Jika Presiden bertugas bersilaturahmi ke masyarakat, maka Wapres berslitarahmi ke elit.

Silaturahmi JK ke elit politik, dia menambahkan, sangat dimungkinkan karena posisinya yang lebih terbuka ketimbang SBY. Sedangkan SBY sebagai Presiden dan simbol pemerintahan menjadi keutamaan untuk bersilaturahmi dengan rakyat.

Hal demikian, lanjut dia, untuk membangun komunikasi efektif dengan seluruh elemen bangsa yang bertujuan untuk memperlancar program pemerintah.

"Kalau dugaan saya, mereka sedang bagi tugas. Yang satu garap grass root, yang lain garap elit. jadi tidak masalah. Soal dijadikan sebagai manuver politik JK, itu risiko politik SBY," cetusnya.

Qodari juga mengatakan, sinyalemen bahwa safari dua arah yang dilakukan SBY-JK hanyalah pembagian tugas terlihat dari beberapa pernyataan JK yang menyatakan dirinya masih bersama SBY hingga 2009.

Meskipun harus diakui, safari Ramadan JK bisa dimanfaatkan dirinya untuk mendongkrak popularitas dan membangun kekuatan menjelang Pemilu 2009.

"Itu tergantung bagaimana SBY meyakinkan JK agar tidak bermanuver. Karena ini ibarat sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui bagi JK. Tapi saya yakin JK juga akan melaporkan hasil safarinya kepada SBY untuk kepentingan pemerintahan," pungkasnya

Sumber : detik.com

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com