Referensi

Jasa Web Design

Wednesday, October 31, 2007

Jakarta, Rakyat Merdeka. Desakan agar Kepolisian Australia untuk mengusut kasus penganiayaan dan perampokan terhadap mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Australia, Andi Syafrani, juga disampaikan anggota Komisi I DPR (bidang pertahanan dan luar negeri) Ade Daud Nasution.

Ade mengatakan, jika kasus ini tidak diusut serius oleh Kepolisian Australia, maka ada kemungkinan gejala rasialis terhadap warga Indonesia mulai menulari sebagian masyarakat Australia.

"Kepolisian Australia harus mengusut kasus ini secara serius. Terlepas dari apapun motif kasus ini, jika Kepolisian Australia tidak melakukan tindakan hukum terhadap para pelaku, maka ada kemungkinan gejala rasialis atau hateskin mulai menulari mereka. Seperti halnya sebagian masyarakat Jerman yang hingga kini masih rasialis terhadap masyarakat yang berwarna kulit berbeda dengan mereka," kata Ade kepada kontributor myRMnews, Buya Aru Bone.

Ade juga mengingatkan para mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang belajar atau bepergian ke Australia agar lebih berhati-hati. "Ada belasan ribu anak muda Indonesia yang kini kuliah di Australia. Sebelumnya ada oknum polisi mereka yang sewenang-wenang terhadap Sutiyoso yang saat itu datang ke sana sebagai undangan resmi negara bagian New South Wales," tandas Ade.

Untuk diketahui, Andi Syafrani, Mahasiswa Master program Business Law di Victoria University, dini hari tadi (29/10) mendapat musibah perampokan di Station Footscray.

Andi yang alumnus Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu dirampok oleh beberapa orang warga negara Australia. Mobil dan dompet Andi pun dibawa pergi para perampok. Andi mengalami luka cukup serius akibat dianiaya para pelaku. Dia sempat dirawat di RS Western Hospital Footscray. Karena cedera yang dideritanya cukup parah, tim dokter akan melakukan operasi pada bagian mata Andi.

Secara terpisah, Sekjen Ikatan Alumni UIN Jakarta (ILUIN) Wanto Sugito juga mendesak Departemen Luar Negeri Indonesia melalui Kedutaan Besar Indonesia di Australi membantu membantu advokasi dan memberikan pendampingan terhadap Andi, termasuk membantu pembiayaan pengobatan dan lain-lain.

"Kedubes Indonesia di Australia juga jangan tinggal diam. Kedubes harus memberikan pendampingan dan bantuan perawatan medis kepada mahasiswa kita itu," pungkasnya. Iga

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.




0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com