Monday, October 29, 2007
MESKIPUN diciduk polisi untuk yang kesekian kalinya karena terlibat kasus pencurian, namun tidak terlintas raut penyesalan di wajah Dwi Saputra alias Tole (17). Bahkan saat dimintai keterangan di Mapolsekta Samarinda Ulu, anak baru gede (ABG) itu masih bisa tertawa. Dia juga menceritakan semua kronologi pencurian hingga habisnya hasil curian itu dengan lengkap. Termasuk kemana saja perhiasan emas yang dicuri dijualnya.
Ditemui Sapos malam tadi, Tole mengaku sudah empat kali ditangkap polisi. Pertama kali dia diamankan sekitar tahun 2003 lalu, karena mencongkel kotak amal di salah satu langgar di dekat rumahnya. Namun kasus itu tidak sampai menyeretnya ke meja hijau. Lantaran warga di sekitar rumahnya mengaku tidak keberatan dan pelaku juga berjanji tidak mengulangi perbuatan itu.
Beberapa bulan kemudian, Tole kembali diamankan juga karena diduga mencuri. Namun dia sendiri mengaku tidak ingat kapan dia ditangkap untuk kedua kalinya itu. "Yang pertama saya curi kotak amal tahun 2003, tapi tidak diproses. Terus keduanya juga ditangkap karena mencuri, tapi saya tidak ingat mencuri apa dan kapan," ungkap Tole dengan tenang.
Ketiga kalinya, ABG itu ditangkap di rumahnya lantaran mencuri handphone dan tape milik tetangganya. Saat itu dia mencuri dan menjual tape hasil kejahatannya itu ke salah satu tempat service elektronik di Jl p Suryanata Samarinda Ulu. Ditangkap untuk ketiganya itu, sudah tidak ada ampun bagi Tole. Polisi tetap terus memprosesnya hingga sampai ke pengadilan.
Entah karena pertimbangan apa, ABG itu pun hanya divonis 6 bulan penjara di tahun 2006 lalu. Kali ini, Tole kembali diringkus dengan jumlah curian yang lebih besar. Dia sendiri tidak bisa menaksir berapa lama hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya. "Kalau dulu saya dipenjara 6 bulan pak. Tapi nggak tahu yang nanti berapa," ucapnya.
Ditanya kemana saja hasil curiannya dihabiskan, Tole mengaku kalau emasnya sudah dijual ke toko di pinggiran jalan. Dia pun mendapatkan uang hingga jutaan rupiah. Uang itu lalu dibawanya ke lokalisasi untuk main perempuan. Ketika itu dia main semalaman dan mengeluarkan uang sebesar Rp400 ribu.
Hasil penjualan emas itu juga digunakannya untuk membeli sabu-sabu. Selain itu juga habis dibelikan minuman keras dan rokok. Sementara motor yang diembatnya tidak dijual. Karena Tole mengaku kalau motor itu hanya sekadar dipinjamnya. "Emasnya saya jual pak. Lalu saya pake ke lokalisasi dan nyabu. Kalau motornya saya cuma pinjam kok. Emasnya juga ada yang saya jual ke PSK yang tidur sama saya. Emas yang saya jual itu kalung dan dibeli Rp120 ribu," ungkapnya. (ian)
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Hukum dan Kriminal, News

0 comments:
Post a Comment