Friday, October 19, 2007
Lake Forest - Pemuda asal Washington, Amerika Serikat (AS) berusia 19 tahun ini, Randall Ellis, terpaksa diseret ke pengadilan. Pasalnya, ia meng-hack sistem telepon darurat 911 dan membuat panggilan palsu yang menghebohkan SWAT (Special Weapons And Tactics), pasukan khusus kepolisian AS.
Tepatnya tanggal 28 Maret 2007 tengah malam buta, Ellis 'membajak' sistem telepon wilayah Orange County, California dari rumahnya. Ia membuat panggilan darurat gadungan dengan memakai nomor telepon rumah yang dipilihnya secara acak. Nomor telepon ini pun muncul di jaringan 911 meski sang pemilik telepon asli sama sekali tak melakukan panggilan.
Parahnya, ia membuat laporan palsu sebagai remaja yang diserang pengguna narkoba. Ia mengaku ditembak oleh penyerang itu yang juga telah membunuh adik perempuannya.
Seperti dilansir TheRegister dan dikutip detikINET, Jumat (19/10/2007), kabar ini membuat satu kompi pasukan SWAT lengkap dengan senapan, anjing pelacak serta helikopter menyambangi rumah sang pemilik telepon di wilayah Lake Forrest, California pada tengah malam buta.
Huru-hara ini kontan membangunkan Doug B., sang pemilik rumah. Ia keluar dengan pisau sementara anggota SWAT sudah siap menyerbu. "Hal itu merupakan pengalaman menakutkan," sebut Doug yang masih merasakan trauma penyerbuan itu sampai berminggu-minggu.
Untungnya peristiwa ini tak berakhir tragis. Doug dan istrinya, Stacy 'hanya' sempat ditawan dan dipukuli aparat dalam peristiwa ini. SWAT menyadari bahwa mereka ditipu mentah-mentah sehingga pasangan tak bersalah ini pun dibebaskan.
"Situasi akhirnya terkendali meski korban merasa sangat ketakutan," demikian keterangan dari Letnan Don Barnes, Kepala Pelayanan Polisi di Lake Forest.
Ellis pun akan diproses ke pengadilan dengan berbagai dakwaan. Pihak berwewenang percaya, bukan sekali saja Ellis membuat laporan palsu ke sistem 911 ini. Ia juga diduga pernah membuat panggilan palsu ke 911 sehingga pasukan SWAT melakukan 'kehebohan' yang sama di Arizona dan Pennsylvania.
Sumber : detikinet.com
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
0 comments:
Post a Comment