Referensi

Jasa Web Design

Tuesday, July 13, 2010

Facebook meluncurkan aplikasi "tombol panik" pada situs jejaring sosial itu untuk melindungi pengguna golongan anak dan remaja, di mana tombol itu akan melaporkan setiap pelanggaran ke Pusat Perlindungan Eksploitasi Anak (CEOP) dan Facebook sendiri.

Aplikasi itu juga akan muncul pada laman anak dan para remaja itu dengan menginformasikan bahwa "mereka terkendali secara online."

Peluncuran dilakukan menyusul debat berbulan-bulan CEOP dan Facebook yang awalnya menolak ide tersebut.

CEOP, lembaga penegakan hukum di bawah kewenangan pemerintah, ditugaskan melacak pelaku pelecehan seks online, menuntut "tombol panik" dipasang di semua jejaring sosial sejak November lalu.

Bebo menjadi jejaring sosial pertama yang menginstal "tombol panik", diikuti Myspace, namun Facebook menolak penambahan itu, dengan alasan sistem pengendalian mereka sudah cukup memadai.

Desakan untuk menginstalkan aplikasi ini kepada Facebook semakin keras, setelah pembunuhan dan pemerkosaan terhadap remaja berusia 17 tahun Ashleigh Hall oleh seorang dewasa berusia 33 tahun yang terbukti bersalah melakukan kejahatan seksual setelah menyamar sebagai remaja laki-laki, yang menjumpai koran lewat Facebook.

Source

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com