Friday, August 21, 2009
Kemunculan Tommy Soeharto bersama keinginannya bersaing merebut kepemimpinan Golkar, bukan tanpa alasan. Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro, mengatakan, Tommy sengaja dihadirkan untuk memecah kekuatan dukungan calon lain, Aburizal Bakrie alias Ical. Ical dikabarkan sudah mengantongi dukungan tak kurang dari 60 persen kekuatan di Golkar.
"Saya melihat, dia (Tommy) hadir untuk memecah konsentrasi dan kemungkinan menguatnya suara semua ke Ical," ujar Siti, yang biasa disapa Wiwik, Jumat (21/8) di Gedung DPD, Jakarta.
Siapa yang mendorong Tommy? Wiwik menduga, barisan muda Golkar yang dikawal Yuddy Chrisnandi—juga calon Ketua Umum Golkar—menjadi pendorong majunya Tommy. Respons positif dan sikap penerimaan yang disampaikan Yuddy, menurut Wiwik, menguatkan dugaan itu. Apalagi, menurut dia, untuk bersaing dengan Ical, Yuddy membutuhkan suntikan 'gizi'.
"Dari cara Yuddy yang menerima masuknya Tommy, kok kayanya dia perlu 'ahli gizi'. Tapi saya khawatir, karena tidak mungkin tidak ada konsekuensi dari munculnya Tommy. Yuddy perlu diingatkan, untuk menang tidak harus Macchiavellian. Tidak harus mengundang 'gizi' yang stigmanya buruk," ujar dia.
Mengenai konsesi Tommy-Yuddy, ia memprediksi, jika terpilih, putra mantan Presiden Soeharto itu akan diberikan posisi meskipun bukan Ketua Umum. "Saya melihat, Yuddy tidak bisa meyakinkan semua faksi di Golkar dan tidak mendapat restu dari para sesepuh yang banyak mendukung Ical. Mungkin itu menggundahkan pihak non-Ical. Jadi, Tommy dihadirkan karena persoalan modal itu ternyata menentukan dan sangat menggoda," kata Wiwik.
Source
Labels: News, Sosial Politik
0 comments:
Post a Comment