Referensi

Jasa Web Design

Saturday, August 1, 2009

Jakarta - Ketua Mantiqi III Jemaah Islamiyah, Nasir Abas menjelaskan bahwa perekrutan anggota jaringan Noor Din M. Top didasarkan pada rekomendasi. "Pengikut Noor Din yang membuat jaringan itu sendiri," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat (31/7).

Menurut dia, anak buah Noor Din lah yang mencari anggota baru kemudian dipilih berdasarkan seleksi. Akan tetapi, dia enggan menjelaskan syarat maupun cara seleksi yang dilakukan.

Ihwal metode perekrutan ini menarik perhatian publik setelah polisi menduga Ibrohim terkait dengan pengeboman di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Juli lalu. Bila dugaan itu benar perekrutan anggota dan penyusupan ke dalam target dilakukan dengan rapi dan jangka waktu yang panjang.

Ibrohim, menurut rekan kerjanya di Cynthia Florist, sebelum bekerja di Ritz Carlton telah bekerja di Hotel Mulia selama tiga tahun sebagai penata bunga. Saat Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan sudah beroperasi enam bulan, Ibrohim melamar kerja di Ritz. Meski gajinya turun, dari Rp 3 juta di Hotel Mulia menjadi Rp 2 juta di Ritz Carlton, Ibrohim rela bekerja di hotel itu.

Belakangan baru diketahui bahwa ada motif lain yang mendorong Ibrohim pindah. Kendati begitu, polisi hingga kini belum tahu sejak kapan Ibrohim bergabung dengan jaringan Bogor, begitu sebutan polisi untuk kelompok pendukung Noor Din yang berbasis di Cibinong, Bogor.

Nasir sendiri tak menjelaskan kelombok baru ini. Dia hanya mengatakan dirinya pernah menjadi guru bagi Noor Din. Ia terakhir berhubungan pada 1997. Sejak dipindah ke Serawak, Malaysia ia mengaku tak pernah berhubungan lagi.

Mengenai munculnya nama baru, Upik Lawanga alias Taufik Bulaga, pelaku aksi kekerasan poso, yang diduga sebagai pembuat dua bom yang diledakkan di Hotel J. W Marriot dan Ritz Carlton, pada 17 Juli lalu, dia enggan berkomentar. "Saya tidak kenal dia," tegasnya.

Source

Turut mendukung Kontes SEO Rusli Zainal Sang Visioner

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com