Sunday, July 26, 2009
Tangerang - Penata bunga di hotel Ritz Carlton, Ibrohim yang kini masuk daftar orang yang paling dicari polisi ternyata telah menunjukkan kejanggalan dan gelagat mencurigakan sejak tiga bulan sebelum ledakan bom Marriott-Carlton, Kuningan, Jakarta terjadi.
”Kejanggalan sudah mulai terlihat sejak tiga bulan lalu,” ujar Pimpinan Cynthia Florist, Upa Supari, kepada Tempo, di Tangerang, hari ini.
Menurut Supari, kejanggalan pada diri Ibrohim seperti jarang muncul dalam setiap pekerjaan, selalu menolak jika diminta mengerjakan sesuatu di hotel Marriott dan lebih banyak berada di Ritz Carlton. ”Ketika saya tanya, ia selalu menghindar dengan berbagai alasan,” ujar Supari yang mengaku cukup dekat dengan Ibrohim.
Menolak dan menghindari pekerjaan yang ada didalam hotel Marriott, menurut Supari, sudah puluhan kali ditolak Ibrohim dalam rentang waktu tiga bulan terakhir ini. ”Ada saja alasannya untuk menolak,” kata Supari yang hingga saat ini belum tahu mengapa Ibrohim tidak mau masuk hotel Marriott meski untuk pekerjaan sekalipun.
Selain itu, kata dia, Ibrohim lebih suka menghilang ketimbang bekerja menata bunga bersama karyawan lainnya. ”Bahkan sebagai atasannya saya jarang sekali ketemu Ibrohim dan terakhir kali bertemu dengan dia pada Jumat seminggu sebelum terjadi ledakan bom. Saat itu kami papasan ketika hendak mengambil air wudhu untuk sholat Jumat,” kenang Supari.
Di mata Supari, Ibrohim merupakan orang yang baik, pendiam dan taat beribadah. Selama tiga tahun bekerjasama dengan Ibrohim, Supari mengaku cukup dengan dengan sosok lelaki keturunan Medan-Betawi itu. ”Ibrohim banyak menceritakan kisah hidupnya kepada saya dari sebelum menikah, hingga ia menikah,” katanya.
Ketekunan Ibrohim dalam beribadah itulah yang membuat Supari salut dan menyukai karyawannya itu. ”Saya senang melihat ketekunan beribadahnya,” katanya. Meski tekun ibadah dan rajin ikut pengajian di lingkungan hotel itu, menurut Supari, Ibrohim tidak pernah menunjukkan kepada orang bahwa ia adalah seseorang yang paham akan agama islam. ”Dia lebih banyak diam, bahkan ketika ditanya soal agama ia menjawab sekenanya saja,” katanya.
Begitu juga dalam anggota pengajian, Ibrohim juga tidak terlihat menonjol. ”Dia bersikap seperti anggota biasa,” kata Supari. Menurut Supari, Ibrohim adalah lelaki asli Medan dan pernah lama tinggal di sana. ”Bapaknya orang Medan dan ibunya orang Betawi,” ucapnya. Sebelum menikah, Ibrohim pernah tinggal di rumah kakaknya di Kampung Melayu, Teluk naga Kabupaten Tangerang.
Source
Labels: Hukum dan Kriminal, News
0 comments:
Post a Comment