Thursday, July 16, 2009
[Alnect Komputer] Yogyakarta - Virus Influensa A H1N1 atau flu babi yang sudah menyebar menjadi kekhawatiran sendiri bagi penumpang kereta api. Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata berharap ada antisipasi lebih terhadap penyebaran virus tersebut. PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta mengusulkan adanya alat pemindai panas tubuh (thermoscanner) di stasiun utama. Sebab daerah lain sudah banyak pasien diduga terjangkit flu babi seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya.
"Alat pemindai panas tubuh baru ada di terminal kedatangan internasional bandara Adisutjipto, sedangkan penumpang angkutan dara juga ada yang belum terdeteksi di bandara. Kami minta dinas terkait untuk mengantisipasi secara dini di stasiun kereta api juga," kata eko Budiyanto, humas PT Kereta api daerah operasi VI, Kamis (16/7).
Fasilitasi pemindai suhu tubuh perlu dipasang mengingat untuk kota Yogyakarta sudah termasuk provinsi di Indonesia yang sudah ada pasien yang di duga terkena flu babi. Terlebih penyebaran flu babi ditengarai masuk tidak hanya melalui jalur udara (bandara) namun juga melalui jalur darat.
"Sejauh ini memang belum ada antisipasi khusus di stasiun, namun kami telah menyiapkan posko pertolongan pertama pada kecelakaan yang juga bertugas untuk menerima keluhan yang mirip dengan flu babi," kata Eko.
Lebih lanjut Eko menjelaskan posko-posko didirikan dalam rangka menyambut masa liburan mulai akhir pekan ini. PT Kereta Api telah memprediksi kedatangan tamu liburan ke Yogyakarta pada akhir pekan ini akan mencapai angka 21 ribu penumpang.
Dihubungi terpisah, kepala Dinas Kesehatan DI Yogyakarta Bondan Agus Suryanto mengatakan virus bila flu babi sudah mewabah maka tidak efektif lagi bila di stasiun kereta api maupun terminal bus dipasang alat pemindai suhu tubuh.
"Namun, untuk langkah antisipasi perlu ditingkatkan lagi kesadaran masyarakat untuk mencegah penyebaran dengan mengggunakan masker," kata Bondan.
Untuk itu, pihak Dinas Kesehatan telah menyiapkan sedikitnya 10 ribu masker yang akan dibagikan bagi masyarakat yang perlu menggunakan masker di kawasan-kawasan transit seperti terminal dan stasiun.
"Kami masih menganggarkan dana tambahan untuk penyediaan masker dan dibagikan gratis di stasiun kereta api atau tempat lain yang rawan penyebaran virus tersebut," kata dia.
Sementara itu, pasien suspect flu babi di Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta sebanyak dua orang yang dinyatakan positif terjangkit virus flu babi. Mereka adalah AR seorang pelajar yang mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika Serikat dan ED mahasiswi asal Australia. Namun keduanya telah dinyatakan sembuh dan tidak dirawat di rumah sakit tersebut.
"Dua orang yang dinyatakan positif, mereka sudah sembuh, namun harus tetap mengisolasi diri dan tidak sering kontak dengan keluarga atau orang lain," kata Trisno
Heru Nugroho, kepala bagian hukum dan humas RS Sardjito.
Sedangkan para dokter yang usai tiba dari Korea Selatan yang dirawat di rumah sakit tersebut bertambah satu orang. Jumlah dokter yang diisolasi dui ruang khusus sebanyak enam orang.
Source
Dukung SEO Kontes Alnect Komputer
0 comments:
Post a Comment