Thursday, September 11, 2008
Jenewa: Tim ilmuwan menyatakan eksperimen besar untuk reka ulang kondisi beberapa saat setelah Big Bang (ledakan besar), berhasil. Mereka kini telah menembakkan dua berkas partikel proton mengelilingi terowongan 27 kilometer yang menampung Large Hadron Collider (LHC).
Berkas proton pertama, yang bergerak searah jarum jam, menyelesaikan putaran pertama terowongan bawah tanah itu sebelum Rabu (10/9) pukul 09.30 waktu Inggris (15.30 WIB). Sedangkan, berkas kedua, yang bergerak melawan arah jaruh jam, berhasil mengitari terowongan tersebut selepas pukul 14.00 waktu setempat (20.00 WIB).
Pusat Penelitian Cern (European Centre for Nuclear Research), belum mengumumkan kapan tumbukan pertama akan terjadi. Tapi, diperkirakan terjadi sebelum mesin itu dimatikan selama musim dingin. Eksperimen fisika terbesar di dunia ini berlangsung tiga dasawarsa setelah digagas.
Para teknisi dan ilmuwan meluapkan perasaan sukacita mereka, saat partikel-partikel proton menyelesaikan putaran pertama cincin bawah tanah, yang menampung kompleks riset fisika Large Hadron Collider (LHC) di bawah Gunung Alpen, Eropa. Mesin yang berlokasi di perbatasan Swiss-Prancis itu dirancang untuk untuk menumbukkan partikel-partikel subatomik.
Mereka mencoba reka ulang kondisi setelah peristiwa Big Bang, yang menurut para ilmuwan menyebabkan terbentuknya alam semesta. Satu berkas partikel subatom lain akan dikirim dari arah berlawanan, dan menabrakkan partikel-partikel itu dengan kekuatan yang sangat dashyat.
Wartawan sains BBC Matt McGrath dari Pusat Riset Nuklir Eropa, atau Cern, di Jenewa melaporkan, untuk menembakkan berkas partikel itu ke sekeliling terowongan, diperlukan ribuan magnet bertenaga besar, yang didinginkan sampai suhu minus 271 derajat Celcius.
Beberapa minggu lagi, ke dua berkas akan bertabrakan di beberapa titik di sepanjang terowongan. Tabrakan ini akan menghasilkan suhu yang jauh lebih panas dari matahari, dan terkonsentrasi di sebuah tempat yang sangat kecil, sekian kali lipat lebih kecil daripada debu.
Partikel-partikel subatomik yang terbentuk, kemudian akan dipelajari secara teliti oleh ilmuwan dari seluruh dunia. Mereka berharap data yang dihasilkan akan membuka misteri alam semesta.
Source

0 comments:
Post a Comment