Thursday, July 17, 2008
TOKYO - Seorang pelajar SMP di Jepang nekad membajak sebuah bus antarkota yang berisi 10 penumpang di Provinsi Aichi, Jepang, Rabu (16/7). Beruntung, tidak ada korban dari peristiwa pembajakan tersebut.
Menurut polisi Jepang, seperti dikutip NHK, peristiwa pembajakan bus antarkota itu terjadi di jalan raya di Okazaki, sekitar 270 kilometer dari Tokyo. Saat itu bus sedang menempuh perjalanan jauhnya dari Nagoya, Provinsi Aichi, menuju Tokyo.
Selama 45 menit pelajar berusia 14 tahun yang membawa pisau itu mengancam supir bus dan menahan para penumpang lainnya di dalam bus. Sekitar pukul 13.00 polisi menerima telepon dari telepon genggam sang pembajak yang menyebutkan dirinya sedang melakukan pembajakan karena sering dimarahi orangtuanya.
Polisi kemudian memburu bus dan menggiringnya ke areal parkir di pinggir jalan sebelum akhirnya memaksa bus berhenti. Tanpa kesulitan polisi kemudian masuk kedalam bus dan memaksa pembajak menyerah. Ketika diinterogasi petugas, polisi justru mendapatkan jawaban yang mencengangkan dari sang pembajak yang kelas dua SMP itu.
Pelaku mengaku hanya ingin mencari sensasi semata dengan membajak bus karena punya persoalan dengan orangtuanya. Namun karena dianggap tindakannya sudah membahayakan jiwa orang lain, polisi pun tanpa ragu menahan pelajar yang tidak disebutkan namanya itu.
Tekanan mental
Aksi kejahatan dengan menggunakan pisau, belakangan ini menarik perhatian publik Jepang. Kasus yang menggegerkan baru-baru ini adalah kasus pembunuhan di kawasan pusat elektronik terkenal di Tokyo, Akihabara, pada 8 Juni 2008. Saat itu tersangka, Tomihiro Kato (25), karyawan pabrik yang mengalami stress berat menabrakkan truk yang dikendarainya ke tengah kerumunan massa. Kato tiba-tiba meloncat turun dari truknya dan menuju ke tengah keramain dan langsung menusuk membabi buta siapa saja yang berada di dekatnya.
Aksi brutalnya itu mengakibatkan sedikitnya tujuh orang pejalan kaki tewas di tempat dengan bersimbah darah. Sebelum jumlah korban bertambah polisi pun berdatangan untuk meringkus tersangka yang merupakan warga Shizuoka.
Maret lalu, kasus penusukan juga terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di bagian barat Jepang yang menyebabkan satu tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka berat.
Source
Labels: Kriminal, News, Potret Kehidupan

0 comments:
Post a Comment