Referensi

Jasa Web Design

Wednesday, July 2, 2008

Massa Bagikan BBM Sitaan

BANGGAI, RABU - Ratusan warga Banggai, Rabu (2/7), menyita lebih dari 1 ton BBM yang akan dibawa ke Pulau Peling. Tragisnya, BBM yang sedianya untuk kebutuhan warga di Pulau Peling ini dibagi-bagi di Lapangan Beringin, 20 meter di depan Markas Polsek Banggai dan 10 meter di depan Kantor Camat Banggai.

Polisi hanya menonton aksi massa ini. Bahan bakar berupa bensin ini disita ratusan warga di pelabuhan penyeberangan perahu di Banggai. Bensin sebanyak enam drum yang masing-masing berisi 200 liter ini ditemukan warga saat akan diselundupkan ke Pulau Peling. Penyitaan dan pembagian hasil sitaan pada Rabu siang di Banggai semula ditentang Forum Mandopolian Banggai Bersatu dan Lembaga Adat Banggai. Namun, warga yang marah tidak peduli.

Drum berisi BBM ini kemudian digulingkan di Lapangan Beringin lalu dibagi-bagi. Polisi hanya mampu melihat aksi massa dari depan Mapolsek Banggai tanpa upaya pencegahan sedikit pun. Tak sampai di situ, massa yang marah juga mendatangi Pelabuhan Banggai dan menggeledah kapal yang akan ke Luwuk ataupun Pulau Peling. ''Kami mau memastikan bahwa tidak ada BBM dari Banggai yang akan dibawa keluar, terutama ke Pulau Peling,'' ujar Ahmad (40).

Kisruh di Banggai selama hampir dua pekan terakhir dipicu oleh putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan warga terkait UU Nomor 51 Tahun 1999 Pasal 11 tentang Pemekaran Banggai Kepulauan dari Kabupaten Banggai. Dalam pasal itu disebutkan, lima tahun pascapemekaran, ibu kota dipindahkan dari Banggai ke Salakan, di Pulau Peling. Bentuk penolakan antara lain melarang pegawai masuk kantor, menyita aset dan dokumen di kantor-kantor pemerintahan, serta pencopotan pelat kendaraan.

Warga Banggai juga memblokade pasokan BBM untuk Peling. Bila ada yang kedapatan akan menyelundupkan BBM, warga menyita. Selama ini kebutuhan untuk warga Pulau Peling memang dipasok dari Banggai karena depot pengisian berada di Banggai. Akibatnya, warga di Pulau Peling mengalami kesulitan bahan bakar. Bensin dan solar sudah mencapai Rp 15.000 per liter, sedangkan minyak tanah Rp 10.000 per liter. Sebagian nelayan sudah tidak bisa melaut. Pemilik perahu yang biasanya melayani penyeberangan antarpulau juga banyak yang terpaksa berhenti beroperasi.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com