Referensi

Jasa Web Design

Sunday, July 6, 2008

PETALING JAYA - Ribuan warga Malaysia memprotes kebijakan pemerintah yang terus menaikkan harga BBM. Aksi yang didukung kelompok oposisi itu tetap berlangsung meski terancam dibubarkan polisi karena dianggap ilegal.

Aksi itu dilakukan sekitar 5.000 orang yang berkumpul di sebuah stadion yang berkapasitas 50.000 kursi di Petaling Jaya Selangor, Minggu (6/7). Banyak di antara mereka yang mengenakan bandana merah dan kaus oblong dengan tulisan down di dada sebagai tuntutan penurunan harga BBM.

Pada tengah hari, setelah mendengarkan orasi sejumlah tokoh oposisi yang umumnya meneriakkan slogan "Turunkan harga minyak" dan "Hidup rakyat", sebagian orang meninggalkan stadion. Namun, mereka diperkirakan akan mendengar pidato Anwar Ibrahim, Ketua De Facto Aliansi Rakyat, aliansi tiga partai oposisi.

Selangor dikuasai Aliansi Rakyat yang membolehkan demonstrasi oleh oposisi atau organisasi nonpemerintah. Namun, kepolisian federal tetap melarang aksi itu karena tidak mendapat izin kepolisian. Di Malaysia acara yang melibatkan lebih dari empat orang harus mendapat izin polisi. Namun, aksi Minggu itu berlangsung lancar dan sama sekali tidak terlihat ada polisi di sekitar stadion.

"Rakyat sangat tertekan oleh kenaikan harga minyak. Biaya hidup sangat tinggi. Pemerintah ini telah melupakan rakyatnya," kata S Indran (48), seorang satpam.

Kemarahan rakyat sangat keras terhadap pemerintah federal yang dikuasai Barisan Nasional setelah pemerintah menaikkan harga bensin sebesar 41 persen dan solar sebesar 63 persen bulan lalu. Akibatnya harga makanan pun ikut naik.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com