Referensi

Jasa Web Design

Sunday, July 6, 2008

Afgan Kini Paling Favorit

Siapa penyanyi Indonesia paling favorit? Litbang Kompas membuat survei melalui telepon pada bulan Juni lalu. Sebanyak 1.442 responden dipilih secara acak, berasal dari 33 provinsi di Indonesia. Tingkat pendidikan beragam, mulai dari lulusan sekolah menengah pertama hingga pascasarjana.

Enam bulan lalu, Litbang Kompas juga melakukan survei yang sama dan diturunkan untuk laporan akhir tahun 2007, dimuat pada Januari 2008. Nama-nama penyanyi serta grup band yang muncul enam bulan lalu ternyata hampir tidak berubah dibandingkan dengan survei Juni ini. Hanya saja, ada nama yang berada tetap pada posisinya, ada yang turun, dan ada pula yang naik, sedangkan jumlah persentase hanya ada dua hasil, naik dan turun. Responden yang diwawancarai pada survei kali ini berbeda dengan responden yang disurvei enam bulan lalu.

Di urutan penyanyi solo pria, nama Afgan pada enam bulan lalu belum muncul di dalam lima besar teratas, namun kali ini ia bercokol di urutan pertama perolehan suara. Posisi enam bulan lalu adalah Glenn Fredly, Ari Lasso, Rio Febrian, Chrisye, dan Delon.

Yang penting karya

Pamor Afgan Syahreza (19) dalam hitungan bulan meningkat pesat. Lagu single pertamanya, ”Terima Kasih Cinta”—yang berada di dalam album pertamanya bertitel Confession No 1—sampai saat ini masih terus terdengar di radio. Lagu itu menimpali single keduanya, ”Sadis”, yang juga berulang-ulang diputar di beberapa radio.

Popularitas, menurut Afgan, penting, tetapi bukan yang terpenting. Ia juga ingin dinilai karena musik dan karyanya, bukan karena gosip-gosip pribadi. Jika lagu serta musiknya bisa diterima masyarakat, secara otomatis ia akan populer.

Namun, lanjutnya, popularitas tidaklah menjamin ukuran keberhasilan di dalam bermusik. Orang bisa saja dikenal dan dekat dengan banyak orang, namun alasannya bisa bervariasi. Ya, bisa karena gosip itu tadi. ”Kalau aku, inginnya share kualitas kepada semua orang yang mendengar dan selanjutnya silakan dinilai. Aku ingin dikenal orang seperti almarhum Chrisye, yang bener-bener dikenang karya-karyanya,” papar pria kelahiran Jakarta, 27 Mei 1989 ini.

Bagi Afgan, yang harus disadari adalah kekuatan pada ciri khas vokalnya. Suaranya cenderung ”berat”, mendesah, dan ”keriting”. Ia lebih memilih dibilang berciri khas dibanding bagus. ”Kalau bagus, wah…, banyak penyanyi yang lebih bagus,” ujarnya beralasan.

Afgan mengakui, proses pencapaian popularitasnya tergolong cepat. Dari proses penciptaan lagu, rekaman, berbagai promosi, hingga posisi saat ini, waktu yang dibutuhkan hampir setahun. Untuk penyanyi solo, rentang waktu itu termasuk cepat lantaran banyak orang menyebut saat ini adalah era band.

Album Afgan hingga pekan lalu terjual 66.000 keping. Angka ini untuk masa kini sudah termasuk banyak. Bandingkan dengan album The Changcuters, misalnya, yang terjual lebih dari 100.000 keping. Di kalangan penyanyi solo pria, nama Ari Lasso belum banyak tersaingi, sementara grup band bermunculan bak cendawan.

Untuk manggung, Afgan saat ini membatasi hanya empat kali sepekan, baik di dalam kota maupun luar kota. ”Saya gampang capek dan kalau capek, suara menjadi tidak terkontrol,” lanjutnya.

Akhir tahun ini, Afgan menargetkan album keduanya diluncurkan. Pada album kedua yang saat ini baru berproses, ia ingin lebih dalam terlibat seperti menentukan aransemen dan membuat lirik. Ia juga berkeinginan manggung ke luar negeri, go international seperti hasrat Agnes Monica. Hanya saja, jalan ke sana belum ditemukan.

Apa lagi syarat agar bisa populer? ”Jangan sombong,” sahut Afgan. Mantap.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com