Monday, June 9, 2008
Jakarta: Setelah kenaikan suku bunga Bank Indonesia diumumkan menjadi 8,5 persen, saat ini muncul kekhawatiran di tengah masyarakat. Terutama pengguna jasa kredit pemilikan rumah. Pihak pengembang pun khawatir dampak kenaikan harga bahan bakar minyak bisa berimbas pada nasib pekerja berpenghasilan tetap yang bisa saja terkena pemutusan hubungan kerja [baca: Pemilik KPR Khawatir Pascakenaikan SBI].
Namun sebagian bank mengaku belum akan menaikkan suku bunga kredit. Sebab, mereka menganggap kenaikan suku bunga BI tak terlalu tinggi. Toh, kekhawatiran kalangan properti cukup beralasan. Tren penurunan suku bunga sejak dua tahun silam membuat minat terhadap pemilikan properti dengan kredit meningkat pesat. Sekarang, seiring mulai naiknya kembali suku bunga, bukan tak mungkin, sektor ini kembali lesu.
Source
Labels: Bisnis dan Ekonomi, News
0 comments:
Post a Comment