Monday, June 2, 2008
Jakarta: Mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Goenawan Mohamad meminta polisi bertindak tegas terhadap Front Pembela Islam (FPI) yang menyerang Aliansi Kebangsaan di Monas, Jakarta Pusat, kemarin siang. "Polri harus mengambil tindakan hukum, ini bukan negara rimba. Jadi mau tidak mau tangkap orang-orang itu," kata Gus Dur usai menjenguk para aktivis Aliansi Kebangsaan yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Ahad (1/6) petang.
Akibat serangan FPI, 14 aktivis Aliansi Kebangsaan luka dan sedikitnya sembilan orang dirawat di sejumlah rumah sakit. Salah satunya Muhamad Guntur Romli, aktivis muda Nahdlatul Ulama yang juga pembawa acara Kongkow Bareng Gus Dur. Ia mengalami luka serius di bagian muka dan kepala. Malam tadi, Guntur baru saja menjalani operasi dan dirawat di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Jakpus.
Di Cirebon, Jawa Barat, markas Dewan Pimpinan Wilayah FPI sekitar pukul 20.00 WIB, diserbu oleh sekelompok massa yang jumlahnya lebih dari 20 orang. Massa yang mengenakan pakaian serba hitam itu sempat mendatangi markas FPI yang berada di Majelis Ta'lim Al Husaini, sekitar 20 meter dari jalan raya. Setelah keluar dari markas FPI, mereka lalu merobohkan paksa plang nama FPI yang berada di pinggir jalan.
Sejauh ini, DPW FPI Kabupaten Cirebon mengaku tidak mengetahui pasti motif dari pengrusakan oleh massa tidak dikenal. Namun diduga, aksi ini merupakan bentuk kekesalan mereka atas aksi penyerangan FPI saat berlangsungan pertemuan Aliansi Kerukunan Umat Beragama di Monas, Jakpus. Dalam penyerangan itu, seorang ulama alas Cirebon, Kiai Maman Imanulhag, terluka dan sampai saat ini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit jakarta.
Source
Labels: Hukum dan Kriminal, News, Sosial Politik
0 comments:
Post a Comment